Semenjak tahun 1980 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berdiri hingga saat ini sudah menunjukkan kejayaannya. Dalam kurung waktu 32 tahun tersebut UMY bisa bersaing dengan universitas lainnya yang lebih dulu berdiri. Semua itu tidak terlepas dari sentuhan tangan Ir. HM. Dasron Hamid selaku rektor dari beberapa periode sebelumnya.
Demikian yang disampaikain oleh rektor Prof. Bambang Cipto saat Lepas Sambut Rektor di lantai dasar masjid Ahmad Dahlan UMY, Jumat (4/1). Turut hadil dalam acara tersebut Ir. Dasron Hamid, ketua senat, pimpinan fakultas, dosen, dan seluruh karyawan.
Guru Besar Hubungan Internasional itu menjelaskan bahwa selama menjadi pemimpin di UMY Dasron telah memberikan banyak kontribusi dalam membangun Organisasi Muhammadiyah khususnya di UMY. Hal ini dibuktikan dengan pengabdian pada hampir separuh hidup Dasron untuk terus aktif mengembangkan organisasi tersebut.
“Bahkan beliau sampai lupa untuk melanjutkan studi S3. Kesempatan itu dengan ikhlas hati diserahkan kepada orang lain sehingga dari hasil keihklasan itu beliau mampu menciptakan berpuluh-puluh doctor lulusan dalam negeri maupun luar negeri,” tutur Bambang.
Menurut Bambang, Dasron memiliki banyak kekayaan baik intelektual maupun softskill. Kedua kelebihan tersebut ia aplikasikan untuk mengabdi di Muhammadiyah.
“Banyak kontribusi yang telah beliau berikan untuk menjunjung Muhammadiyah. Jika kita mendapat kesempatan untuk menulis kesan tentang beliau selama berkiprah di Muhammadiyah, tulisan itu bisa mencapai 500-600 halaman,” terangnya.
Selain itu Dasron juga memberikan pemaparannya terkait kiprahnya selama mengabdi di Muhammadiyah. Pada saat itu Dasron menjelaskan prestasi yang diraih UMY selama ini tidak terlepas dari hasil jerih payah bersama.
“Jika saudara membicarakan tentang kesan saya, mungkin saya akan terbebani dengan alasan karena keberhasilan dari UMY tidak terlepas dari kerja keras semuanya untuk membangun UMY untuk terus berjaya,” jelasnya.