Tiga mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yaitu Nyoman Kurnia Widiasih angkatan 2013, Rafie Zhahrina angkatan 2013, dan Regga Hendarto angkatan 2010, berhasil meraih penghargaan di ajang kompetisi iklan bergengsi Pinasthika Award 2015. Prestasi membanggakan tersebut diraih ketiganya pada dua kategori yang berbeda. Nyoman Kurnia dan Rafie berhasil meraih medali bronze untuk kategori Adstudent, sedangkan Regga berhasil meraih medali gold dalam kategori Film Director. Ketiga mahasiswa tersebut bergabung dalam komunitas KBBI (Kelompok Belajar Bikin Iklan) OAO (Otak Atik Otak) yang mana di tahun 2015 ini kembali meraih penghargaan Agency Of The Year Best of Baskara.
Untuk dapat menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut, Nyoman Kurnia mengungkapkan telah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari brainstorming ide, pematangan konsep, hingga produksi. “Alhamdulillah bisa mendapatkan medali di kategori Adstudent, persiapan dan perjuangan yang sudah dilakukan selama ini membawakan hasil yang terbaik, untuk persiapan mengikuti kompetisi Pinasthika ini sudah kami lakukan beberapa bulan sebelumnya”, ungkapnya.
Ditambahkan Nyoman Kurnia, keikutsertaanya di ajang Kompetisi Pinasthika untuk pertama kalinya tersebut diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya dalam membuat design iklan, serta dapat membantunya mendapatkan peluang pekerjaan di bidang periklanan nantinya. “Saya berharap dengan prestasi yang saya dapatkan ini membantu saya untuk terus mengembangkan kemampuan dalam bidang iklan, yang nantinya dapat bermanfaat ketika di dunia kerja,” ungkapnya.
Sejak tahun 2012, Rengga telah mengikuti Pinasthika namun hanya sampai pada tahapan finalis, namun hal itu tidak membuatnya putus asa hingga akhirnya ia membuktikan di tahun 2015 ini ia telah berhasil mendapatkan medali gold untuk kategori film director. Konsep yang diangkat pada karyanya yang berjudul “Long Life Rock n Roll” tersebut yaitu berawal dari bentuk keprihatinannya terhadap kondisi jalanan di desa banyak yang rusak, namun tidak diperhatikan oleh pemerintah, bertolak belakang dengan kondisi jalan yang berada di perkotaan yang mulus. “Awalnya ide tersebut muncul karena bentuk keprihatinan saya melihat kondis jalan di desa banyak yang mengalami kerusakan, sedangkan untuk di perkotaan, jalannya sangat mulus, seharusnya tidak ada pembeda antara keduanya, karena jalan merupakan fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat dalam memudahkan untuk transportasi,” unjarnya
Ditambahkan Regga, dengan meraih medali gold tersebut tidak membuatnya puas diri, masih banyak kompetisi-kompetisi lainnya yang akan diikuti. “Saya dan teman-teman akan terus berkarya dengan mengikuti berbagai ajang kompetisi iklan yang sudah siap menunggu, semoga dengan peraihan medali gold di Pinasthika, turut membawa keberuntungan di kompetisi-kompetisi lainnya dengan mendapatkan penghargaan dan pengalaman yang membanggakan,” tutupnya. (Adam)