Untuk memberikan gairah semangat baru kepada mahasiswa, tentang mengolah skill untuk bisa mencari jati diri dan mengembangkan kemampuan serta pengalaman. BEM FISIPOL Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan satu acara menarik yang diberi tajuk Mabar (Main Bareng) bersama alumni di Gedung Ibrahim E7 Lantai 5 Kampus Terpadu UMY.
Sebagai mahasiswa tentu saja memiliki tujuan akhir untuk menjadi seorang sarjana dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan bidangnya. Namun untuk mencapai hal tersebut, pengetahuan di kelas saja tidak cukup, harus ada skill lain yang menunjang agar dapat berkembang, bersaing, dan bertahan di masa setelah sarjana.
Terlebih era saat ini sudah sangat menuntut mahasiswa untuk bisa lebih kreatif dan inovatif. Seperti UMY sendiri mengharapkan dapat menciptakan lulusan yang Unggul dan Islami, serta Muda dan Mendunia, agar dapat memberikan manfaat kepada kemaslahatan umat.
“Mahasiswa harus memiliki skill, di samping itu juga IPK bagus menjadi tambahan. Selama jadi mahasiswa jangan sampai waktu kalian terbuang percuma, ikut organinasi menjadi salah satu cara untuk mengasah skill atau kemampuan. Jangan sampai kalian hanya masuk lingkungan kampus sebagai mahasiswa yang duduk di kelas, tapi setelah keluar gerbang kalian tidak tahu apa-apa,” ujar Muhammad Muttaqien, S.Ikom, M.Sn alumni sekaligus dosen Ilmu Komunikasi UMY, di depan audiens mahasiswa dari berbagai jurusan.
Muhammad Muttaqien yang akrap disapa Angkie ini juga menuturkan betapa pentingnya membentuk jaringan/networking di luar kampus, menurutnya lingkungan bisa mempengaruhi masa depan. Pasalnya seseorang tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti, apalagi manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, jadi suatu saat akan membutuhkan bantuan orang lain. “Pesan saya untuk kalian, jangan cuma berteman dengan sesama mahasiswa UMY, sering-seringlah guyub dengan komunitas yang positif, atau sekedar ngopi untuk ngumpul dengan teman-teman lain. Jaringan itu sangat penting menurut saya, karena saya mendapatkan manfaatnya. Saya tidak hanya mengajar di Ilmu Komunikasi UMY saja, tetapi bisa mengajar di UII dan Mercubuana karena networking tadi,” ungkapnya.
Tentu saja untuk menjadi mahasiswa yang tangguh dan memiliki kesiapan untuk menghadapi tantangan, diperlukan juga ilmu pengetahuan yang bagus. Dosen Fisipol Dr. Zuly Qodir yang menjadi salah satu pembicara, juga berpesan agar kita semua rajin membaca karena di dalam Al-Qur’an sendiri tertulis jelas dan menjadi wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW yakni Iqra (membaca). “Di Al-Quran kitab yang menjadi pedoman kita semua, tertulis dengan jelas yakni ayat anjuran untuk membaca. Kalian sebagai generasi muda jangan malas membaca, dan jika memang memungkinkan belajarlah menuangkan bacaan tersebut ke dalam tulisan, kemudian berkaryalah seperti yang kalian perjuangkan,” timpalnya. (Hbb)