Bencana merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindarkan. Bencana alam pula yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda serta kerusakan infrastruktur yang mengganggu kehidupan, khususnya kesejahteraan masyarakat yang telah direncanakan dan dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, bencana itu adalah urusan bersama, bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau lembaga tertentu dalam menanggulanginya.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo Hargo, S.IP., MM, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Jum’at (31/1) di Gedung AR. Fachruddin B Kampus Terpadu UMY.
“Bencana adalah urusan bersama, untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata namun memerlukan dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat,”papar Dody saat menyampaikan sambutan mewakili Menko PMK Muhadjir Effendi.
Selain itu, untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang berkelanjutan, menurut Dody juga perlu dilakukan pendekatan penguatan kebencanaan melalui startegi berbasis kawasan atau wilayah. Peningkatan kapasitas aparat dan masyarakat, peningkatan pengetahuan kebencanaan, peningkatan kerjasama dan kemitraan antara pelaku di daerah nasional sampai dengan internasional.
Selanjutnya Doddy juga menyampaikan dalam konteks menghadapi bencana di Indonesia, organisasi Muhammadiyah telah hadir secara konkret sebagai organisasi kemasyarakatan yang membangun kapasitas dan jejaring kelembagaan, serta penanganan kebencanaan melalui MDMC. “Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendukung inisiatif MDMC yang mendorong Indonesia untuk lebih banyak terlibat dalam misi kemanusiaan, termasuk kebencanaan dalam skala global. Karena hal tersebut juga mendukung soft diplomacy Indonesia di kancah internasional,” imbuhnya lagi. (id)