Masa Ta’aruf (Mataf) yang merupakan masa pengenalan kampus bagi mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diselenggarakan sejak tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September tersebut, menggerakkan sebanyak 170 orang tim kesehatan yang akan memantau kondisi kesehatan maba selama mengikuti mataf.
170 orang tim kesehatan tersebut merupakan gabungan dari beberapa organisasi mahasiswa dari bidang kesehatan, seperti TBM (Tim Bantuan Medis), TBO (Tim Bantuan Obat), Mahasiswa Jurusan Keperawatan, dan UKM KSR UMY (Korps Sukarela). Seperti diungkapkan M. Fahri Wildana, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Kesehatan Mataf ketika ditemui pada Senin (1/9). “Gabungan dari ke empat organisasi kesehatan yang ada di UMY tersebut pada mataf kali ini bekerja pada bidangnya masing-masing, seperti persiapan pada bidang medis, dan obat-obatan,” ungkapnya.
Untuk persiapan telah dilakukan oleh Tim Kesehatan Mataf sejak 3 bulan sebelumnya. “Berbagai persiapan telah kami lakukan yaitu persiapan materi pembekalan bagi tim kesehatan yang diisi oleh pemateri dari pakar medis, simulasi penanganan korban, dan pastinya penyediaan alat-alat penunjang penanganan kesehatan,” tambahnya. Selain persiapan, berbagai fasilitas penunjang alat kesehatan juga turut dipersiapkan, mulai dari ambulance, tabung oksigen, berbagai jenis obat-obatan, maupun tandu penyelamat,. “Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memantau kondisi kesehatan maba UMY, dengan menyediakan berbagai fasilitas agar para maba juga merasa aman dan nyaman selama mengikuti mataf,” tambahnya.
Tugas dari tim kesehatan pada mataf tersebut selain sebagai tim pemantau kondisi kesehatan maba, juga sebagai ajang pengenalan organisasi-organisasi yang bergerak pada bidang kesehatan yang dimiliki oleh UMY. “Kami selain bertugas sebagai pemantau kondisi kesehatan maba, kami juga menjadikan kesempatan ini sebagai bentuk pengenalan organisasi kami kepada maba, agar para maba nantinya dapat bergabung dengan tim kesehatan kami,” ucap Fahri.
Fahri juga menambahkan, tim kesehatan tersebut di bagi ke berbagai titik lokasi mataf. “Kami membagi tim kami ke berbagai lokasi yang digunakan selama mataf, dan kami juga berharap para maba untuk kooperatif dengan panitia mataf maupun tim kesehatan jika memang kondisi tubuhnya sedang tidak memungkinkan untuk mengikuti berbagai agenda mataf yang terhitung cukup padat, yaitu dari pagi hingga sore hari untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.