Berita

UMY Kembali Sumpah Dokter Baru

20160430_103304[1]Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter ke- 49 yang diselenggarakan pada Sabtu (30/4) bertempat di Auditorium RS PKU Muhammadiyah Gamping. Terdapat 15 orang dokter baru yang dilantik dan diambil sumpahnya pada kesempatan tersebut.

Seperti diungkapkan oleh dr. Alfaina Wahyuni, Sp.OG., M.Kes selaku Kepala Program Studi Pendidikan Dokter UMY. “Perjuangan dokter muda yang kali ini dilantik tidaklah mudah, setelah kurang lebih enam tahun melewati proses pendidikan, dan juga koas (dokter muda) di berbagai rumah sakit yang ada di DIY dan juga wilayah Jawa Tengah (Jateng), selain itu juga telah berhasil lolos melalui Ujian Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD),”ungkapnya.

Tahapan UKMPPD merupakan tahapan yang cukup sulit untuk dilalui oleh dokter muda, karena tidak banyak dari peserta ujian yang dapat dinyatakan lulus pada tahapan ujian tersebut. “Ujian yang dilakukan menerapkan sistem Computer Based Test (CBT) atau ujian teori dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau ujian praktik, dan proses ujian tersebut dapat dikatakan cukup sulit, dan tidak banyak yang dapat melampaui tahapan tersebut,”tambah Alfaina.

Sementara itu Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE selaku Wakil Rektor III UMY dalam sambutannya mengungkapkan. Diharapkan bagi dokter baru yang saat ini telah dilantik untuk dapat sepenuhnya memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. “Kami berharap bagi dokter baru agar dapat mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapatkan kepada masyarakat, dan pastinya tetap mengedepankan karakter keislaman,”ungkapnya.

Kembali ditambahkan oleh Sri, UMY memiliki tiga pilar bagi lulusannya, pertama yaitu dalam hal pengembangan spiritual. Peningkatan spiritual sangat wajib dimiliki oleh lulusan UMY, khususnya dalam hal ini dokter baru UMY, peningkatan spiritual yang dimaksud yaitu meningkatkan iman dan taqwa dalam bermasyarakat.

Kedua, dalam hal peningkatan intelektual. “Pengembangan intelektual dibutuhkan bagi dokter baru, diharapkan bagi dokter baru untuk dapat mengimplementsikan ilmu yang didapat, dan juga mengembangkan ilmu tersebut, dan terakhir yaitu mengembangkan rasa empati kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan, yaitu dengan tidak melihat latar belakang pasien maupun masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,”tambah Sri.

Hingga saat ini FKIK UMY telah meluluskan kurang lebih 2.234 dokter, dan pada acara Pelantikan dan Sumpah Dokter tersebut turut dihadiri oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah DIY, dan Ketua Dikti Litbang PP Muhammadiyah. (Adam)