Berita

UMY Bagikan 250 Paket Sembako di Kecamatan Gamping dan Kasihan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan 250 paket sembako kepada ustad, karyawan Sekolah Dasar (SD), karyawan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Muhammadiyah dan marbot masjid yang ada di Kecamatan Kasihan dan Kecamatan Gamping Jumat (8/5) di UMY. Guna mendapatkan informasi yang valid, UMY telah menggandeng Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gamping dan PCM Kasihan untuk mencari data penerima paket sembako.

Menurut Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P, IPM para pendidik di sektor informal juga butuh perhatian dari berbagai pihak. Pasalnya banyak dari mereka yang tidak memiliki pekerjaan sambilan lainnya untuk menyambung hidup. Maka bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban yang ada. Gunawan juga menyebut pendidik dan ustad sebagai orang yang berada di garis depan guna memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Ustad menjadi salah satu orang yang berada di garda terdepan. Tantangan mereka juga semakin besar, maka harus kita dampingi dalam rangka untuk menguatkan jalur dakwah,” ujarnya saat melakukan penyerahan secara simbolis.

Pada kesempatan yang sama Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P, menambahkan, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Tentu peran sentral tertumpu pada peran ustad atau ustadzah. Pandemi Covid-19 tentu berdampak pula pada kinerja dan kesejahteraan para ustadz atau ustadzah pokok, artinya mereka yang tidak memiliki pekerjaan sambilan. UMY melihat kondisi seperti ini, harus dibangun kesadaran bersama untuk saling berbagi.

Gatot juga menjelaskan bahwa program UMY Mengabdi ini merupakan payung dari program Dosen Mengabdi. Dosen Mengabdi sendiri merupakan program yang menggunakan sebagian dana pengabdian dan penelitian tiap dosen untuk dialihkan ke berbagai program penanganan pandemi COVID-19.

“Kita merasakan bersama akibat dari COVID-19 ini, maka kita juga harus sama-sama berbagi. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah, maka ustad dan ustadzah memiliki peran sentral dalam hal ini,” ujarnya. (Ak)