Berita

UKM MUSIK UMY GELAR KONSER SUMPAH PEMUDA SERTA GALANG DANA UNTUK BENCANA

Semangat Bhineka Tunggal Ika melatarbelakangi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung Unit Kegiatan Mahasiswa Musik (UKM MUSIK) menggelar sebuah konser musik dan exhibiton art (pagelaran seni) dalam rangka memperingati sumpah pemuda serta melakukan penggalangan dan untuk membantu para korban bencana alam di Indonesia khususnya korban Merapi.

Semangat Bhineka Tunggal Ika melatarbelakangi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung Unit Kegiatan Mahasiswa Musik (UKM MUSIK) menggelar sebuah konser musik dan exhibiton art (pagelaran seni) dalam rangka memperingati sumpah pemuda serta melakukan penggalangan dan untuk membantu para korban bencana alam di Indonesia khususnya korban Merapi.

Acara tersebut diadakan tepat pada hari dimana sumpah pemuda pertama kali diserukan oleh Djong Indonesia bertempat di Taman Budaya Kecil (TBK) Kampus Terpadu UMY, Kamis (28/10)

Menurut Alhuda, Steering Committee Konser Pemuda, akan diisi oleh 14 band indie Jogja dan band-band UKM.  Selain itu akan ada juga Art Exhibition (Pameran Seni) khususnya lukisan oleh beberapa komunitas seni di UMY. Huda juga menambahkan, stage (panggung) musik akan didekorasi seperti pada tahun 1928 an. Suasana Jadul ini didukung oleh properti seperti bambu, obor, dan lain-lain. “Sebagai klimaks acara kami juga akan membuat sebuah teatrikal tentang momen sumpah pemuda tersebut,”ungkap ketua UKM Musik UMY ini.

Huda mengungkapkan mengapa mereka memilih konser sebagai media untuk memperingati sumpah media karena pihaknya menjunjung semangat menghargai perbedaan. “Analoginya seperti alat musik. Gitar, bas, keyboard, drum adalah komponen alat musik yang berbeda. Namun ketika itu dimainkan secara bersamaan dan dengan bagus maka akan menghasilkan musik yang indah,”tegasnya.

Menurut Alhuda sumpah pemuda saat ini harusnya dimaknai dengan menumbuhkan kesadaran yang tinggi tentang Bhineka Tunggal Ika dan indahnya perbedaan. Saat ini banyak sekali pihak yang ingin menyamakan berbagai perbedaan sehingga yang muncul adalah konflik. Perbedaan bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari, namun harus saling menghormati antar pihak yang berbeda sehingga tercipta perpaduan yang apik. “Padahal pada tahun 1928 para pemuda yang terdiri dari beberapa Djong (pemuda) kedaerahan telah mengintegrasikan perbedaan ke dalam satu kesatuan yakni Indonesia, kenapa sekarang pemuda satu negara harus saling konflik satu sama lain?,”urainya.

Sedangkan untuk penggalangan dana bagi korban bencana Merapi, Denis Maulana Iskandar Alam, Sekretaris UKM Musik UMY mengaku akan menggalang dana di sela-sela konser. Berapa pun dana yang terkumpul akan kita sumbang ke posko bencana untuk membantu penderitaan para korban. “Ini juga merupakan sebuah pembuktian bahwa pemuda Indonesia yang mengaku satu juga harus menyatu dalam menggalang solidaritas untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana,”tandasnya.

Share This Post

Berita Terkini