Mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam komunitas Generasi Bakti Negeri (GBN) yang mengabdi di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, kembali akan menggelar Festival Tanah Perbatasan, Saudara Sebatik Festival 2. Festival yang akan digelar pada Rabu, 14 September 2016 ini akan melibatkan anak-anak serta masyarakat Sebatik, dan akan bertempat di Lapangan Sepak Bola Desa Sungai Limau, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Menurut Afiq Adzana selaku ketua panitia festival mengatakan bahwa acara tersebut merupakan rangkaian akhir dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY di Pulau Sebatik. Selain itu juga, festival tersebut juga akan menjadi ajang pelestarian budaya Indonesia di tanah perbatasan, sehingga budaya Indonesia dapat lebih dilestarikan dan dicintai oleh masyarakat perbatasan. “Sebagaimana kita tahu bahwa anak-anak dan masyarakat yang hidup di garda terdepan perbatasan antara dua negara itu terkadang menjadikan mereka bingung untuk mewujudkan nasionalisme, karena mereka dihadapkan pada pilihan yang sulit. Contohnya, memilih uang Ringgit atau Rupiah ketika melakukan transaksi jual-beli, menggunakan bahasa Indonesia atau Malaysia dalam kehidupan sehari-hari, atau pilihan-pilihan sulit lainnya. Karena itulah, kami kembali mengadakan festival tanah perbatasan ini, agar budaya Indonesia bisa lebih dilestarikan dan dicintai oleh masyarakat perbatasan,” jelasnya, melalui rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Jum’at (9/9).
Afiq juga mengatakan bahwa acara festival tersebut juga dapat menjadi wadah pembelajaran serta hiburan bagi masyarakat perbatasan, khususnya masyarakat Sebatik. “Dengan adanya acara festival tanah perbatasan seperti ini, kita dapat memperlihatkan karakter bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika kepada masyarakat perbatasan. Walaupun kita berbeda-beda, beda bahasa daerah, beda budaya, beda suku, tetapi kita tetap satu, satu bendera, satu bangsa, bangsa Indonesia, dan satu bahasa nasional, bahasa Indonesia,” ujarnya.
Afiq kembali menambahkan bahwa tema yang diangkat dalam Festival Tanah Perbatasan ini adalah Warna Warni Nusantara (WARNA) yang melambangkan semangat keanekaragaman dan kemajemukan budaya Indonesia. Adapun rangkaian kegiatan acara festival tersebut yakni Sablon Gratis, Marching Band, Bazar UKM, Formasi Mozaik, Pementasan Drama Musikal, Seni Tari, Film Dokumenter, Pesta Kembang Api, serta acara menarik lainnya.
“Untuk malam puncak acara Festival Tanah Perbatasan, Saudara Sebatik Festival 2 ini adalah festival malam taman lampion yang baru pertama kalinya diadakan di teras utara negeri, provinsi Kalimantan Utara ini. Acara ini juga rencananya akan dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., MM, dan Komandan Rayon Militer (Danrami) Sebatik Kapten CHB A.M. Sudirman serta pejabat dan tokoh masyarakat lainnya,” imbuh Afiq.
Selain itu, acara Festival Tanah Perbatasan, Saudara Sebatik Festival 2 ini juga telah masuk dalam portal Kitabisa.com. “Acara kami ini juga sudah masuk di portal Kitabisa.com, dan bagi donatur yang ingin berkontribusi serta berbagi dalam acara festival ini bisa langsung mengunjungi link www.kitabisa.com/festivalperbatasan. Dan kami berharap dari acara festival ini anak-anak dan masyarakat perbatasan bisa lebih mengenal budaya kita dan mengetahui kalau Nusantara itu sangat besar. Karena selama ini yang diketahui oleh anak-anak di sini adalah budaya-budaya Malaysia,” tutup Afiq.