Untuk mendorong semangat melanjutkan studi bagi dosen-dosen baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) bekerja sama dengan Kemenristek Dikti menyelenggarakan Talent Scouting pada Kamis (22/09). Program ini dilaksanakan selama tiga hari terhitung sejak Kamis hingga Sabtu mendatang.
Kepala BSDM UMY, RIni Juni Astuti, M.Si, menyampaikan bahwa program Talent Scouting merupakan program dari Kemenristek Dikti yang bertujuan untuk melakukan penelusuran bakat bagi para dosen yang akan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Program ini juga dimaksudkan untuk memotivasi para dosen lulusan S2 untuk mendapatkan beasiswa seperti Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI), Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI), maupun beasiswa Luar Negeri lainnya.
Rini menyebutkan bahwa UMY sendiri memiliki target jumlah dosen lulusan doktor harus semakin meningkat setiap tahunnya. “Maka kami mencoba melakukan terobosan bahwa persiapan tidak hanya dilakukan oleh dosen secara mandiri tapi juga harus dikelola oleh pihak universitas. Terutama oleh Biro Sumber Daya Manusia, agar pemetaan mereka ketika akan melakukan studi lanjut sesuai dengan yang sudah disepakati saat rekrutmen pertama masuk UMY. Saya harapkan para dosen baru, target setelah 1,5 tahun (mengajar) di UMY, mereka segera go untuk melaksanakan study lanjut,” ungkap Rini.
Rini menyebutkan bahwa program Talent Scouting ini akan bermanfaat bagi para dosen, karena akan membantu mereka melakukan persiapan sebelum mengajukan beasiswa. Apalagi saat ini kebanyakan proses beasiswa dilaksanakan oleh kemenristek dikti. Sehingga progam talent scounting ini merupakan program yang sangat bermanfaat terutama bagi para dosen yang akan melakukan persiapan dengan adanya penelusuran bakat yang dilakukan oleh ahlinya.
“Karena kebanyakan beasiswa prosesnya melalui Kemenristek Dikti. Dengan begitu harapannya para dosen bisa mengetahui mapping-nya perguruan tinggi mana yang akan dituju, persiapan apply ke program doktor, bagaimana negara-negara yang sesuai tujuan kemampuan masing-masing orang. Sampai pada test TOEFL yang memang eligible yang biasa digunakan untuk doktor2 di luar negeri,” jelas Rini.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMY, Dr. Suryo Pratolo, M.Si., Akt, mendukung penuh program yang baru diadakan pertama kali di UMY ini. “Sebuah kampus bisa menjadi besar itu tidak terjadi secara insidental saja, namun melalui proses design. Talent Scouting ini yang merupakan salah satu bentuk design sebagai upaya untuk membesarkan UMY,” ujar Suryo.
Workshop Talent Scouting ini akan diadakan selama tiga hari, dengan disertai test TOEFL pada hari Jum’at (23/09). Hasil dari test TOEFL akan diumumkan pada Sabtu. Test TOEFl sendiri disertakan untuk dapat mengukur kemampuan bahasa Inggris para dosen. Dan bagi dosen yang memiliki nilai tertinggi akan diikutkan dalam program kursus bahasa oleh Kemenristek Dikti secara gratis. (Deansa)