Pada Kontes Robot Abu Robocon 2015 yang akan diselenggarakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada tanggal 22 hingga 23 Agustus 2015, UMY mengutus 2 dosennya sebagai wasit dalam kontes robot terbesar se Asia-Pasifik tersebut. Dua dosen Fakultas Teknik UMY tersebut yaitu Rama Okta Wiyagi, S.T, M.Eng dan Reza Giga, ST., M.Sc.
Ketika ditemui pada Sabtu (22/8) Rama menuturkan, sempat tidak percaya jika dirinya ditunjuk untuk menjadi wasit oleh panitia penyelenggara kontes robot internasional tersebut. “Awalnya sempat tidak percaya dapat mewakili UMY untuk menjadi wasit pada kompetisi robot kelas Internasional seperti ini, dan pastinya guna menyukseskan kompetisi robot ini saya akan berkerja secara profesional,” ujarnya.
Ditambahkan Rama, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan dirinya untuk menjadi wasit. “Kalau persiapan khusus sepertinya tidak ada, yang pasti koordinasi dengan ke 10 wasit lainnya yang akan terus dimatangkan, guna menjalankan aturan-aturan yang telah ditetapkan dengan baik, dan pada hari ini juga akan diadakan penimbangan robot dan running test bagi seluruh peserta,” paparnya.
Sementara itu, Reza Giga menambahkan, keterlibatan dirinya menjadi wasit pada kompetisi yang diikuti oleh 19 tim dari 18 negara Asia-Pasifik diharapkan dapat menjadikan pelajaran berharga bagi dirinya dan menjadikan manfaat untuk UMY khususnya. “Dipercaya menjadi wasit kontes robot Internasional bagi saya ini merupakan pengalaman berharga bagi saya, dan saya berharap keterlibatan saya menjadi wasit dapat mendatangkan manfaat bagi mahasiswa-mahasiswa UMY agar semakin terus termotivasi untuk berkarya, khususnya dalam ajang kompetisi robot semacam ini,” tambahnya.
Menjadi tuan rumah kompetisi robot Internasional yang untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia, UMY diharap mampu membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional. “UMY dipercaya menjadi tuan rumah pada ajang kompetisi robot Internasional ini, pastinya akan semakin mewujudkan mimpi UMY untuk menjadi World Class University, yang nantinya akan semakin dikenal dunia Internasional,” imbuh Reza lagi.
Di tempat terpisah, Dr. Wahidin Wahab, Ketua Wasit kontes ABU Robocon 2015 mengatakan, aturan permainan pada kontes robot badminton ini masih sama seperti aturan pada Kontes Robot Indonesia (KRI) kategori robot ABU Robocon, yang diselenggarakan pada bulan Juni lalu di UMY. Hanya saja, yang membedakan dalam aturan ABU Robocon 2015 ini adalah dari segi evaluasi peserta. “Bedanya hanya pada segi evaluasi peserta. Peserta yang telat masuk ke arena permainan akan mendapatkan skorsing. Jadi, semua peserta ABU Robocon kali ini memang mendapatkan peraturan yang lebih ketat, dibandingkan pada KRI yang lalu,” jelasnya.
Dr. Wahidin juga menambahkan bahwa pertandingan dalam kontes ABU Robocon 2015 ini mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh ABU. Sedangkan untuk metode permainan robot badmintonnya sama seperti permainan badminton biasanya. Setiap tim memiliki kesempatan empat kali serve. “Perbedaannya hanya pada waktu permainannya saja yang lebih pendek, hanya tiga hingga lima menit. Peraturannya juga lebih sederhana, setiap tim memiliki kesempatan empat kali serve. Dan kalau terjadi pelanggaran, maka poinnya akan dikurangi satu, dan akan ditambahkan ke poin lawan,” imbuhnya. Adapun 12 wasit yang bertugas dalam kontes ABU Robocon 2015 ini, semuanya berasal dari Indonesia. Hanya tim juri saja yang berbeda negara, dua juri dari Indonesia, sementara tiga lainnya dari Thailand, India, dan Jepang. (adm)