Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari perguruan tinggi turut berusaha ambil andil berperan-serta membangun bangsa dan umat, serta menjunjung toleransi umat beragama. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc. Eng., Ph.D., PE saat ditemui di Ruang Sekretariat UMY, Rabu (15/3).
Salah satu contoh peran UMY dalam toleransi umat beragama, disebutkan Sri, ditunjukkan dalam kegiatan Mahathir Global Peace School (MGPS) yang rutin diselenggarakan setiap tahun. MGPS dinilai merupakan bagian dari penyampaian suara toleransi, bahwa dalam bidang hukum perdamaian dan kemanusiaan, semua manusia memiliki status yang sama. “Artinya, Islam mengajarkan kita untuk bersikap adil dan menciptakan perdamaian dan mendukung penyelesaian konflik secara beradab, tanpa memandang latar belakang dan keyakinan. Dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia (global peace),” imbuh Sri lagi.
Kali ini UMY mendapatkan kehormatan karena menjadi salah satu tempat penyelenggaraan kunjungan dakwah Dr. Zakir Naik seiring dengan program Indonesian Visit 2017 yang sudah direncanakan oleh tim Dr. Zakir Naik. Menurut Sri Atmaja, konsep acara di UMY nanti, Dr. Zakir Naik akan memberikan kuliah umum atau public lecture. “Peserta akan mendengarkan ceramah mengenai Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin dan agama yang menyerukan perdamaian. Melalui ceramah ini diharapkan akan ada pelurusan persepsi, terutama untuk kalangan Muslim di Indonesia,” jelas Sri.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Khaeruddin Hamsin, Ph.D selaku Organizing Committee Nasional Zakir Naik memberikan keterangan terkait kedatangan Dr. Zakir Naik ke Indonesia. Pada penjelasannya, Hamsin menyebutkan bahwa UMY dinilai sebagai institusi pendidikan yang juga menjadi sarana dakwah kepada umat, sehingga UMY dipilih sebagai salah satu tempat kunjungan dakwah Dr. Zakir Naik, selain Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) Ponorogo. “Kunjungan dakwah Zakir Naik ini melibatkan dua institusi pendidikan, yakni UMY dan UNIDA,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Panitia Lokal Kunjungan Dr. Zakir Naik di UMY, Nasrullah, S.H, S.Ag, MCL, UMY dalam hal ini juga bekerjasama dengan UNIDA Gontor, selaku pihak yang juga menginginkan untuk mendatangkan Zakir Naik. “Awalnya yang menginisiasi adalah pihak dari UNIDA Gontor. Saat itu mereka ingin mendatangkan Zakir Naik karena bertepatan dengan 90 tahun Ponpes Gontor tahun lalu. Jadi kita membentuk panitia lokal bersama. Namun saat itu, banyak negara maupun wilayah lain di Indonesia yang juga sangat mengharapkan kehadiran beliau, sehingga tindak lanjutnya lambat, dan sempat batal tahun lalu. Alhamdulillah hingga tahun ini baru mendapat kesempatan,” jelasnya.
Lebih lanjut Nasrullah mengungkapkan Manajemen Dr. Zakir Naik telah menunjuk Muallaf Center Indonesia sebagai pihak yang mengurusi acara selama di Indonesia. Selanjutnya juga dibentuk panitia lokal di masing-masing daerah. “Secara struktural, panitia dibentuk dua tingkat, yaitu Panitia Tingkat Nasional dan Panitia daerah (lokal). Muallaf Center Indonesia sebagai panitia nasional telah menginstruksikan supaya daerah-daerah mandiri dalam penyelenggaraan. Dan sasaran pesertanya adalah civitas akademika dan masyarakat umum,” imbuhnya.
Ustadz legendaris asal India, Dr. Zakir Naik, direncanakan akan memberikan kuliah umum bertemakan “Religion as an Agent of Mercy and Peace” pada 3 April 2017 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada kuliah umum ini jumlah peserta dibatasi sekitar 6.000 orang karena disesuaikan dengan kapasitas Sportorium, dan pendaftaran akan dibuka pada 20 hingga 30 Maret 2017 melalui website www.dzn.umy.ac.id. Bagi peserta yang tidak bisa mendapatkan tiket tetap bisa menyaksikan siaran langsungnya melalui media.umy.ac.id. Peserta tidak akan dikenakan biaya apapun dan bisa mendaftar secara online dengan pemberitahuan berikutnya di demo.umy.ac.id.