Berita

UMY Kembali Selenggarakan KKN Internasional

IMG_3730Pada semester genap ini, UMY kembali menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional, bekerja sama dengan Singapore Polytechnic (SP). Kali ini peserta KKN Internasional terdiri atas 16 mahasiswa dari SP, 16 mahasiswa dari UMY dan 11 mahasiswa dari UPN Yogyakarta. Selain itu, mahasiswa SP juga didampingi 3 orang dosen mereka yang dua diantaranya akan ikut terjun langsung selama masa KKN. Agenda KKN Internasional ini dimulai pada hari Senin (14/03) yang diawali dengan pelatihan dasar berbahasa Indonesia yang diisi oleh beberapa dosen Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UMY, dan Pembukaan KKN Internasional.

Dalam pelatihan dasar Bahasa Indonesia, para peserta asal Singapura yang mayoritas berbahasa Inggris dan China sebagai bahasa penutur mereka, diajarkan format bahasa Indonesia yang berbeda dengan bahasa Inggris. Seperti contohnya penghilangan ‘to be’ dalam bahasa inggris dan penggunaan pembalikan format kalimat. Tidak hanya para peserta dari Singapura, peserta KKN internasional asal UMY dan UPN juga turut hadir dalam pelatihan bahasa tersebut guna membantu peserta dari Singapura bila mengalami kesulitan dalam praktik belajar berbahasa Indonesia.

Agenda KKN Internasional kali ini dilangsungkan sejak kedatangan peserta dari Singapore Polytechnic pada Minggu (13/03) hingga Sabtu (26/03) mendatang. Lucitania Rizky, selaku asisten instruktur design thinking mengungkapkan bahwa para peserta KKN Internasional akan difokuskan untuk meneliti permasalahan yang ada di desa yang telah ditentukan. “Dari mahasiswa Singapore Polytechnic akan dibagi masing-masing 8 mahasiswa ke dua Dusun, yaitu Dusun Gonjen dan Dusun Ngaran yang masing-masing di Kabupaten Bantul,” terang Luci. Ia menambahkan di Dusun Gonjen, peserta akan difokuskan pada produksi batu bata dan di Dusun Ngaran peserta akan difokuskan pada pembuatan home industri jamur.

Lucitania menjelaskan secara detil agenda selama KKN Internasional, yang dimulai dengan pelatihan bahasa Indonesia dasar pada hari Senin dan pembelajaran ‘Design Thinking’ pada Selasa. Di hari Rabu mendatang, peserta baru akan diterjunkan ke dusun-dusun yang dimaksud untuk melakukan observasi dan pembukaan di balai desa. “Para peserta baru akan menginap di dusun masing-masing selama tiga hari tiga malam, mulai hari Kamis (17/03) hingga Minggu (19/03),” ungkap alumni HI UMY tersebut.

Setelah melakukan penelitian di dusun masing-masing, para peserta akan diberikan waktu selama dua hari untuk memberikan ide berupa problem solving atas permasalahan yang mereka temui selama di dusun tempat mereka KKN. “Sebelumnya, pada hari minggu (20/03) para peserta akan diberikan hiburan berupa lomba masak di UMY dan pada sorenya akan diajak melakukan kelas Batik di Roro Jonggrang,” tambah Lucitania.

Para peserta KKN Internasional kemudian akan kembali ke dusun masing-masing pada Rabu (23/03) dengan membawa hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan sebelumnya, dan ditawarkan kepada masyarakat dusun yang bersangkutan. Sedangkan pada hari Kamis (24/03) para peserta KKN Internasional akan melakukan presentasi di UMY dan menggelar pameran produk hasil penelitian mereka selama KKN. Sebelum peserta asal Singapura pulang kembali ke negaranya, pada Jum’at (25/03), mereka akan diajak untuk melakukan city tour yang salah satunya akan mengunjungi Candi Borobudur. Dan di malam harinya, mereka akan melakukan malam penutupan denggan melakukan culture perform sebagai bentuk pertukaran budaya kedua negara. (Deansa)

Share This Post

Berita Terkini