Berita

Sebagai Lulusan Insinyur, Harus Terapkan Nilai Inovasi, Modern dan Keberlanjutan

Program Profesi Insinyur (PPI) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) gelar sumpah profesi insinyur dan kuliah umum keinsinyuran dengan tema “Peran Insinyur dalam Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas” pada Sabtu (19/02) di gedung AR Fachruddin B Lantai 5. Sebanyak 20 wisudawan dilantik oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Dekan Fakultas Teknik secara hybrid. Sekaligus pelafalan sumpah profesi insinyur yang dipandu oleh Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM., menekankan kepada wisudawan untuk tetap mewujudkan visi PPI yang unggul di tingkat nasional dalam penerapan ilmu pengetahun teknologi di bidang keinsinyuran bersadarkan nilai nilai islam untuk kemasalahatan umat pada tahun 2025.

Dalam pencapainnya, Ia menambahkan bahwa UMY sudah menerapkan nilai-nilai agar semua orang yang terlibat di UMY ini memiliki atmosfer yang akan mengarahkan kepada pencapaian tersebut dengan nilai-nilai yang dibuat akronim yaitu ISLAMIC: Integrity, Sustainable, Leadership, Accountability, Modern, Innovation, Commitment.

Lebih lanjut, ketujuh nilai tersebut dijelaskan oleh Sukamta secara gamblang sekaligus pengingat bagi 20 wisudawan insinyur. “Nilai yang mengandung unggul yaitu Inovasi, insinyur kita harus mempunyai daya inovasi yang baik untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diberikan kepada masyarakat. Kedua, Modern bahwa insinyur kita tidak boleh gagap teknologi. Ketiga, Sustainable bahwa insinyur kita harus punya prinsip mutu,” jelasnya.

Dia melanjutkan bahwa seorang insinyur juga dapat dicerminkan dengan 4 nilai lainnya. “Empat nilai tersebut ialah, Intergity: menyatu kata dan tindakan untuk menjadi dasar untuk bertindak profesional. Kedua, Leadership, insinyur kita bisa memiliki leadership yang baik dengan kemampuan membina hubungan yang baik. Ketiga, Accountability, insinyur kita meski mampu memprtanggungjawabkan pekerjaan- pekerjaannya. Keempat, Commitment dimana insinyur meski memiliki tekad dalam diri untuk mewujudkan tujuan organisasi,” terangnya.

Disampaikan melalui Wakil Rektor, UMY berharap nilai-nilai tujuh tersebut dapat diterapkan oleh wisudawan. “UMY berharap ini dapat menjadi bagian dari nilai-nilai yang selalu anda terapkan sehingga nantinya menjadi kebiasaan dalam menjalani pekerjaan dan akhirnya menjadi budaya meritokrasi atau budaya yang selalu berbasis pada mutu,” pungkasnya .

Selaras dengan Wakil Rektor Akademik, Wakil Ketua Umum PII, Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl-Ing., MBA., IPU., juga menjabarkan kompetensi kunci wajib yang harus dimiliki oleh insinyur.“Terdapat 9 poin dan beberapa telah disebutkan dalam sambutan Wakil Rektor. 9 poin tersebut diantaranya; manajemen proyek, kewirausahaan, kepemimpinan & komunikasi, spesialisasi teknis, bahasa Inggris dan bahasa Asing, kemampuan presentasi, kerja sama, kode etik, keterampilan digital yang terkait dengan profesi teknik,” jelasnya.

Menurutnya, hal ini perlu diterapkan oleh para insinyur dalam pembangunan bangsa dikarenakan Indonesia memiliki beberapa tantangan keinsinyuran di masa ini. “3 tantangan keinsinyuran saat ini ada 3 yaitu; teknologi digital, transisi energi yang sangat berdampak pada iklim kita, serta infrastruktur tangguh dalam menghadapi krisis iklim.” tutupnya. (nsn)

Share This Post

Berita Terkini