Berita

Prodi HIPM Raih Akreditasi Unggul: Publikasi Mahasiswa Jadi Fokus

rogram Studi Hubungan Internasional Program Pascasarjana (HIPM) menambah daftar panjang program studi dengan akreditasi Unggul di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pasalnya, program studi yang berdiri pada tahun 2013 ini berhasil menaikkan status akreditasinya dari yang sebelumnya Akreditasi A menjadi Akreditasi Unggul berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 3145/SK/BAN-PT/AK-ISK/M/V/2022. Akreditasi Unggul pada Program Studi HIPM ini berlaku sejak 24 Mei 2022 lalu hingga 24 September 2024 mendatang.

Saat ditemui oleh BHP pada Jum’at (15/07) kemarin, Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A., Ketua Program Studi HIPM, mengemukakan bahwa dalam capaian akreditasi ini yang menjadi fokus dari HIPM adalah jumlah publikasi mahasiswa yang terus ditingkatkan. “Dalam dua tahun terakhir kami fokus untuk mendorong mahasiswa untuk memiliki publikasi pada jurnal internasional, ketika sudah tercapai kami baru berani maju untuk memasukkan berkas. Mahasiswa diberikan dukungan berupa bimbingan dan arahan, juga diberikan insentif tambahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sahide menjelaskan bahwa banyak unsur lain dalam Program Studi HIPM yang menjadi pendukung akreditasi ini diantaranya mahasiswa, dosen, alumni dan kurikulum. Dalam akreditasi hal yang utama adalah kesadaran dokumentasi, untuk mengatur dan menyimpan data dan dokumen dengan baik. “Dalam proses akreditasi ini kami sudah mulai menyusun draft sejak bulan November 2021 silam lalu dimasukkan pada bulan Januari 2022. SK diberikan pada bulan Mei 2022 tanpa ada revisi dan perubahan dari assessor BAN-PT, biasanya jika tidak memenuhi syarat atau masih kurang memuaskan akan diadakan pengembalian. Alhamdulillah ini berarti apa yang kami input dalam ISK (Instrumen Suplemen Konversi) sudah sesuai dengan apa yang ada di program studi,” terangnya.

Sebagai Ketua Program Studi, Sahide menambahkan dengan capaian ini, Program Studi HIPM menjadi lebih percaya diri dalam melakukan publikasi dan melakukan rektrutmen mahasiswa dari berbagai macam kalangan. Menurutnya ini adalah bargaining position yang dimiliki oleh program studi meskipun dengan akreditasi unggul ini ada target unggul yang harus dicapai, artinya standar pembelajaran mahasiswa harus lebih tinggi lagi. “Ke depannya kami akan terus berusaha untuk menjaga capaian ini dan mengajak mahasiswa untuk bisa mengikuti ritme atau standar pembelajaran yang kita tuntut untuk menjadi unggul. Harapannya, kita bisa mengajak mahasiswa untuk berlari mengejar kata unggul tersebut, orang-orang akan banyak melirik program studi ini dan kami bisa menjadi lebih selektif untuk dapat meningkatkan input,” pungkasnya. (ays)

Share This Post

Berita Terkini