Berita

Potensi Film Daerah Kuat

Potensi film di daerah merupakan aset bagi pengembangan industri film nasional. Hal ini disampaikan oleh Dr. Maman Wijaya, direktur Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kemendikbud dalam seminar utama Jogjakarta Communication Conference (JCC) 2019 di Yogyakarta (23/2).

“Di daerah terdapat para sineas yang memiliki potensi yang menjanjikan, seperti yang ada di Yogyakarta,” ujar Maman. Maman menambahkan bahwa kini para sineas dari Holywood mulai melirik berbagai daerah yang ada di Indonesia sebagai tempat untuk pencarian ide film.

Pusbang Film menurut Maman memiliki dua misi yaitu menjadi koordinator dalam perumusan kebijakan yang berpihak pada perfilman Indonesia untuk mewujudkan ekosistem yang sehat dan kompetitif. Selain itu juga menjadi fasilitator utama dalam peningkatan kualitas, kompetensi, produktivitas, kontribusi dan partisipasi para pemangku kebijakan dan penerima manfaat perfilman Indonesia.

Maman kembali menambahkan bahwa Pusbang Film telah melakukan kegiatan untuk memajukan film nasional. Salah satunya fasilitasi kegiatan film melalui pengembangan perfilman bagi komunitas dan masyarakat, pembuatan film pendek dan dokumenter, partisipasi insan perfilman dalam festival dan pasar film internasional, serta pekan film Indonesia di luar negeri dan pembelian film right.

Para peserta seminar terdiri dari peserta Kongres Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APIK PTM) yang berasal dari 20 program studi Ilmu Komunikasi dan pemakalah JCC yang berasal lebih dari 20 universitas, antusias mengikuti pemaparan Maman. Ketua panitia, Dr Filosa Gita Sukmono menyatakan bahwa kegiatan konferensi akademik ini merupakan upaya bersama program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk memajukan pendidikan tinggi ilmu komunikasi, termasuk dalam hal film.

“Tema kegiatan memang dilatarbelakangi bahwa komunikasi saat ini mengalami era disrupsi. Meski demikan ada peluang di dalamnya, seperti produksi film yang semakin murah dan terjangkau melalui teknologi digital. Dalam kegiatan JCC ini, kami berkolaborasi dengan empat jurnal sebagai media publikasi pemakalah yaitu Jurnal Komunikator, Channel, Aristo dan The Messanger,” tambah Filosa. (CDL)