Berita

Muhammadiyah Tidak Kekurangan Ulama

2V6C7475+

Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, Muhammadiyah sering mendapatkan kritikan terkait stok ulama Muhammadiyah yang menipis. Anggapan tersebut ditimpali oleh Dr. H. Chairil Anwar selaku Wakil Ketua Majelis DIKTI dan Litbang PP Muhammadiyah.

Dalam pemaparannya tersebut saat memberi sambutan pada Welcoming Dinner para peserta Festival Al Qur’an yang bertempat di Lantai Dasar Masjid KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa (9/8), Chairil mengatakan bahwa dengan adanya perlombaan Festival Al Qur’an yang diikuti oleh perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dari seluruh Indonesia, dapat menjadi bukti bahwa Muhammadiyah telah memiliki penerus kader ulama Muhammadiyah.

“Kami selaku dari Majelis DIKTI dan Litbang PP Muhammadiyah sangat mengapresiasi adanya kegiatan semacam ini. Sering banyak kritikan bahwa Muhammadiyah kekurangan ulama. Ulama yang dimaksud di sini yaitu seseorang yang bisa menguasai Al Qur’an maupun As Sunnah. Tapi dengan adanya kegiatan Festival Al Qur’an ini dapat menjawab bahwa kita telah memiliki kader-kader yang menguasai pedoman umat Islam tersebut. Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut sehingga dapat mempersiapkan kader ulama bagi Muhammadiyah,” paparnya.

Chairil melanjutkan, kegiatan seperti Festival Al Qur’an ini harus dibiasakan. Dari sinilah akan tercipta kader-kader yang memiliki kedalaman ilmu fikih dan pemahaman Al Qur’an itu sendiri. “Kami sangat mengapresiasikan kepada seluruh PTM yang telah mengirimkan delegasi peserta lomba. Suatu saat, kami berharap para peserta yang telah menanamkan jiwa dalam dirinya dengan Al Qur’an, menjadi ulama di seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia,” harap Chairil.

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Dr. Agung Danarto, M.A., selaku Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMY sekaligus Sekretaris Umum Pengurus Pusat (Sekum PP) Muhamadiyah yang mengatakan bahwa pengadaan kegiatan Festival Al Qur’an ini harus rutin dilakukan. Apabila kegiatan ini dibiasakan, akan semakin memudahkan untuk lebih akrab dengan Al Qur’an. “Ini harus dibiasakan agar semua semakin akrab dengan Al Qur’an. Jika ini tidak dilakukan, khawatir tidak ada kader di masa depan terutama anak-anak didik yang menjadi jauh dari Al Qur’an,” ungkap Agung.

Dalam penjelasannya, Agung menambahkan bahwa Festival Al Qur’an merupakan salah satu ikhtiyar UMY untuk mendekatkan civitas akademika Muhammadiyah menjadi lebih dekat dengan Al Qur’an. Hal ini karena Muhammadiyah dalam pola dan tingkah laku harus sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah. “Kami harap agenda ini menjadi agenda rutin Muhammadiyah. Ini menjadi salah satu langkah selain menjalin silaturrahim kepada seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah, namun juga sebagai jalan untuk mendekatkan warga Muhammadiyah dengan Al Qur’an,” harapnya. (hv)