Berita

Mahasiswa UMY Kunjungi Malaysia dan Singapura

Photo 1-23-16, 6 48 26 PMMemasuki arus globalisasi pasca disahkannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku sejak tanggal 31 Desember lalu, masyarakat Indonesia khususnya kalangan mahasiswa dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan dan arus globalisasi tersebut. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menuntut mahasiswanya untuk melakukan studi banding dan mempelajari perkembangan budaya negara lain dengan melakukan kunjungan ke Negara Malaysia dan Singapura yang telah dilakukan pada tanggal 11 Januari hingga 18 Januari 2016. Hal tersebut diungkapkan Dian Naren selaku ketua kontingen kunjungan studi banding ketika ditemui di BHP pada Senin (25/1).

Kunjungan tersebut diikuti oleh 91 orang mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, dan Fakultas Teknik. Ditambahkan Dian, alasan memilih kedua negara tersebut yaitu Negara Malaysia dipandang sebagai negara yang memiliki kebudayaan Islam yang cukup baik di ASEAN. “Memilih kedua negara tersebut karena kami melihat Malaysia memiliki kultur Agama Islam yang cukup baik, dan Singapura sebagai Negara yang cukup dikenal baik dalam manajemen waktu dan budaya disiplin,”ungkap Dian.

Selain mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di Malaysia dan Singapura, kunjungan dilanjutkan ke Pabrik Proton Malaysia, Kantor Sekretariat ASEAN dan Kementrian Luar Negeri Malaysia, serta kunjugan ke KBRI Malaysia. “Pemilihan obyek-obyek penelitian tersebut sesuai dengan bidang-bidang Program Studi mahasiswa yang mengikuti kunjugan tersebut, selain itu kami juga melakukan kunjungan ke National University of Singapore,” tambahnya.

Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P selaku Wakil Rektor I UMY dan penanggung jawab program kunjungan menungkapkan, tujuan dari kunjugan tersebut yaitu agar mahasiswa memiliki pandangan yang sesuai dengan tagline UMY yang Unggul dan Islami, serta kredo Muda dan Mendunia yang telah dicanangkan sejak milad ke-31 UMY. “Diharapkan dalam kunjungan ini mahasiswa dapat memperlajari ilmu-ilmu baru dan juga budaya negara lain dalam menyikapi perkembangan arus globalisasi saat ini, serta mahasiswa dapat bersaing dalam kancah Internasional,” ungkapnya. (adam)