Berita

Mahasiswa Komunikasi UMY Kembali Launching Buku

IMG-20160110-WA0000Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting angkatan 2013 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali melakukan diskusi dan launching buku terkait dengan mengkritisi tayangan-tayangan televisi. Launching buku dan diskusi yang dilakukan bersumber dari tugas perkuliahan mata kuliah Hukum dan Etika Media Massa tersebut bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh mahasiswa broadcasting UMY, melainkan sudah dimulai sejak tahun 2008. Acara launching buku dan diskusi tersebut diselenggarakan pada Sabtu (9/1) bertempat di Gedung Telkomsel Loop Station. Pada hari tersebut terdapat dua judul buku yang turut di launching, yaitu Televisial (Merayakan Budaya Menonton, Membaca Program Televisi) dan Televishit JNCK (Jikalau Nonton Cermati dan Kritisi). Hal tersebut diungkapkan Lussy Mentari, selaku ketua acara launching dan diskusi.

Ditambahkan oleh Lussy, kedua isi buku tersebut berisikan kritikan mahasiswa broadcasting UMY terkait dengan kegelisahan mereka atas kondisi tayangan-tayangan televisi saat ini. “Sebenarnya buku ini bermula dari tugas kuliah, kemudian kami satukan tulisan teman-teman untuk dibuat menjadi buku. Isi buku ini merupakan kritikan-kritikan kami terhadap kondisi media saat ini, yang mana isi tayangannya banyak yang kurang mendidik dan kurang memberikan informasi bagi masyarakat. Selain itu kepentingan-kepentingan politik dalam kepemilikan media turut mempengaruhi isi tayangan dan pemberitaan di media massa saat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Fajar Junaedi. S.Sos,.M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum dan Etika Media Massa tersebut turut mengungkapkan, tradisi launching buku di konsentrasi broadcasting UMY sudah dilakukan sejak tahun 2008. “Tujuan dari pembuatan buku ini agar melatih mahasiswa untuk berkarya dan kritis terhadap kondisi media, khususnya televisi saat ini. Selain itu juga agar mahasiswa lebih produktif, bahkan terdapat beberapa buku karya mahasiswa broadcasting UMY yang telah berada di National Library of Australia, hal tersebut sejalan dengan tagline UMY Muda dan Mendunia,”ungkapnya.

Dalam acara launching tersebut turut diadakan diskusi dengan mengundang Holy Ravika selaku pengamat media dari Remotivi, Anugerah Pambudi Wicaksono, selaku anggota LSM Masyarakat Peduli Media (MPM), Heri Setiawan dan Lintang selaku editor buku. Dalam diskusi tersebut Holy, selaku pengamat media mengungkapkan, bahwa masyarakat saat ini masih kurang memahami bahwa frekuensi siaran yang dilakukan oleh televisi saat ini sepenuhnya merupakan milik masyarakat. “Masyarakat saat ini belum menyadari sepenuhnya bahwa frekuensi siaran televisi sepenuhnya milik masyarakat. Seharusnya masyarakat memiliki hak tayangan atas media televisi, namun saat ini yang terjadi media yang memiliki kuasa atas frekuensi tersebut, yaitu dengan membuat program-program tayangan yang hanya berisikan hiburan saja. Selain itu dibutuhkan daya kritis masyarakat atas tayangan media saat ini, agar masyarakat tidak terjebak dalam kebodohan-kebodohan yang disiarkan oleh media,” ungkapnya.

Pambudi turut menambahkan, masyarakat butuh adanya literasi media, agar pembodohan akan tayangan-tayangan tidak terus-terusan membodohi masyarakat. Kekuatan literasi media berada pada riset, dan juga kekuatan persepsi masyarakat terhadap sebuah tayangan. “Sebagai masyarakat yang paham akan kondisi media saat ini sudah seharusnya kita bersama-sama melakukan gerakan literasi media kepada masyarakat yang masih awam terhadap kondisi media saat ini, salah satu literasi yang dapat dilakukan yaitu dengan membaca buku-buku karya mahasiswa broadcasting UMY karena di dalam buku tersebut turut dijelaskan bagaimana kondisi media saat ini, dan pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh media dalam menyiarkan sebuah tayangan,” ujarnya. (adam)

Share This Post

Berita Terkini