Membiasakan terjun ke masyarakat merupakan hal penting bagi mahasiswa untuk mengerti kehidupan bermasyarakat. Karena mahasiswa merupakan generasi perubahan yang berperan aktif dan peduli terhadap masyarakat dengan berbagai permasalahan di dalamnya.
Untuk itulah, Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (KOMAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menggelar acara Social Day 2017 bertemakan “Budaya Berbagi Guna Mengabdi Pada Negeri”, pada Ahad (15/10) di Dukuh Bangen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. Acara tersebut merupakan rangkaian kedua dari beberapa rangkaian acara Gebyar Government 2017. Gebyar Government sendiri terdiri dari beberapa rangkaian besar acara yaitu Tabligh Akbar, Social Day, Futsal Se-DIY dan Closing Ceremony yang akan diadakan di Sportorium UMY.
“Social Day ini merupakan salah satu wujud pengamalan dari Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat oleh mahasiswa ilmu pemerintahan,” tutur Reza Muhammad Nashir selaku Ketua Panitia Social Day 2017, ketika ditanya tentang tujuan dari diadakannya Social Day yang merupakan acara tahunan semenjak 2013 tersebut.
Reza juga mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan mahasiswa-mahasiswi dari ilmu pemerintahan 2017. Hal tersebut bertujuan untuk menyatukan mahasiswa baru dan meningkatkan kepekaan mereka terhadap masyarakat. “Ini juga bisa dianggap sebagai KKN mininya Ilmu Pemerintahan,” ujarnya.
Dalam kegiatan Social Day tersebut, mahasiswa mencoba untuk memberikan sosialisasi tentang pengembangan di tingkat RT (Rukun Tetangga). Selain itu juga mengadakan pasar murah serta membuat program kreatif di masing-masing RT demi memajukan Dukuh Bangen. Keuntungan dari kegiatan tersebut khususnya pasar murah akan digunakan untuk membantu pembangunan di Dukuh tersebut. “Nantinya hasil dari kegiatan Social Day ini, akan kami berikan untuk membantu pembangunan di Dukuh Bangen. Bantuan tersebut bisa berupa barang yang memang dibutuhkan Dukuh Bangen, misal nanti yang dibutuhkan adalah akses jalan, maka akan kami belikan semen agar jalannya bisa dicor,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Reza juga menjelaskan bahwa pemilihan dukuh tersebut bukan tanpa alasan. Panitia telah melakukan survey sebelumnya dan meminta pendapat dari Kepala Desa mengenai tempat yang tepat. Selain itu pemilihan desa sendiri juga dilihat dari beberapa kriteria salah satunya yakni angka kemiskinan yang masih cukup tinggi.
Reza juga berharap kedepannya hasil dari kegiatan-kegiatan seperti Social Day tersebut, bisa dijadikan sebagai salah satu sarana untuk membentuk sebuah Desa Binaan. “Karena kami dari KOMAP UMY juga berkeinginan untuk membentuk Desa Binaan, dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang kami lakukan seperti Sosial Day ini,” imbuh Reza lagi. (zaki)