Berita

Jadi Ketua MIKTA 2023, Indonesia Harus Bersaing dengan Negara Major Powers

Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar Forum Komunikasi Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) dalam rangka menyampaikan hasil kajian dari tim Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengenai “Agenda Prioritas Kekuatan Indonesia pada MIKTA 2023”. Forum ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meetings dan luring bertempat di Ruang Simulasi Sidang HI, E4 Lantai 1 pada Kamis (16/3).

Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri, Yayan Ganda Hayat Mulyana dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Indonesia akan bersaing dengan negara-negara major powers lainnya. ”Keikutsertaan Indonesia dalam MIKTA sejak awal sudah membuktikan Indonesia dapat bersaing dengan sesama negara middle powers. Keketuaan Indonesia dalam MIKTA 2023, akan membawa Indonesia ke tahap lebih tinggi, yakni bersaing dengan negara major powers lainnya,” ujarnya.

MIKTA adalah kumpulan beberapa negara, meliputi Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turkiye dan Australia yang menyatukan dirinya dalam pertemuan informal Menteri Luar Negeri di forum G20 pada tahun 2012 yang bertempat di Los Cabos, Meksiko. Forum ini diresmikan pada tahun 2013 di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Ke-68.

Faris Al-Fadhat, S.IP, M.A., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY dan Dosen HI UMY dalam kesempatannya sebagai pembicara menyampaikan, bahwa Indonesia dan negara lainnya yang tergabung di MIKTA dapat memanfaatkan kesempatan diskusi terkait isu-isu yang akan dibahas pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke depannya.

“Indonesia bersama negara-negara yang tergabung di MIKTA dapat melakukan diplomasi dan diskusi terlebih dahulu mengenai isu-isu yang nantinya akan dibahas pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendatang. Dan kesempatan ini, memimpin kita kepada keunggulan, dimana Indonesia dan negara MIKTA lainnya dapat menyelesaikan permasalahan di luar forum resmi,” ungkap Faris.

Forum Komunikasi Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) ini akan memperkuat diplomasi antara Kementerian Luar Negeri dan akademisi serta masyarakat luas. Dengan memaparkan secara garis besar agenda prioritas keketuaan Indonesia pada MIKTA 2023, yang meliputi pembangunan hijau berkelanjutan dan strategi pemberdayaan komoditas pertanian Indonesia di pasar global. Dengan harapan pemerintah akan bersinergi dengan masyarakat guna menyukseskan keketuaan Indonesia pada MIKTA 2023. (Zachra)

Share This Post

Berita Terkini