Berita

Disertasi Tak Perlu Ditakuti

Penulisan karya tulis disertasi merupakan salah satu syarat bagi para mahasiswa yang ingin menyelesaikan jenjang pendidikan doktoral. Namun masih banyak anggapan bahwa dalam proses untuk menghasilkan sebuah disertasi yang layak dapat terbilang cukup sulit. Untuk menciptakan sebuah pola pikir bahwa penulisan disertasi bukanlah sebuah hal yang perlu ditakuti, Program Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan sebuah workshop dengan tema Demystifying The Thesis. Acara tersebut diadakan di Ruang Sidang utama Gedung AR Fachruddin A lantai 5 pada hari Senin (4/9).

Pemateri utama dalam acara tersebut adalah Professor Ron Adams dari Victoria University, Australia. Ron menyampaikan beberapa kiat yang dapat diterapkan untuk memudahkan penulisan sebuah disertasi. “Seorang ‘master’ harus mengakomodasi banyak mahasiswa dari beragam latar belakang. Karena itu ia harus mampu membekali para mahasiswanya untuk melakukan penelitian mereka sendiri dan membantu mereka terinspirasi untuk menemukan apa yang akan mereka tulis. Walaupun demikian, menjadi supervisor untuk mereka bukan berarti harus memberikan sebuah blueprint untuk karya tulis mereka,” ujar Ron.

Ron menyebutkan bahwa inti dari workshop ini adalah untuk memberdayakan siswa agar bisa mengajukan pertanyaan yang tepat dan memberikan sebuah kerangka kerja untuk sampai pada jawaban yang tepat. “Menjadi seorang peneliti yang independen itu lebih dari sekedar menyelesaikan disertasi semata. Karena itu berbagai kiat yang diberikan dalam workshop ini dapat digunakan dalam berbagai hal. Pada kesempatan ini, ada 7 strategi yang akan kita bahas bersama untuk memudahkan penulisan disertasi, yaitu Bertanya ketika ragu, Penggunaan teori untuk menghubungkan bukti dan argumen, Beralih dari topik yang umum ke rumusan masalah yang lebih akurat, Penggunaan literature review untuk menempatkan penelitian anda, Memaksimalkan paragraf pendahuluan dan kesimpulan, Menghubungkan paragraf, dan Penggunaan dot point strategy untuk mereview tulisan anda,” papar Ron.

“Strategi yang saya sebutkan tersebut sangat pratikal, mudah dan berhasil dalam penerapannya. Misalnya, dalam bagian bertanya ketika ragu. Komunikasi antar mahasiswa dan supervisor sangat penting, karena supervisor akan berharap mahasiswa akan bertanya ketika mereka tidak paham. Kemudian juga mahasiswa harus menggunakan teori untuk menghubungkan bukti dan argumen, ini agar pendapat yang dipaparkan mahasiswa dapat dipertahankan,” terang Ron.

Ron menjelaskan dalam membuat disertasi mahasiswa harus dapat memberikan sebuah kontribusi yang baru. Hal itu dapat dilakukan dengan mempelajari literatur yang ada sebagai sebuah pengetahuan yang sudah ada, dimana mahasiswa kemudian dapat memunculkan sebuah pengetahuan yang baru atau malah melampaui pengetahuan yang sudah ada. Dalam kesempatan tersebut Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D selaku Direktur Jenderal dari Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti juga turut hadir. Selain itu, pemaparan dari Prof. Ron Adams ini juga disampaikan dalam Studium General Pascasarajana UMY yang juga dilaksanakan pada hari ini, Senin (4/9). (raditia)