Berita

Dakwah Islam di Australia Miliki Tantangan Besar

IMG_3395

Menyebarkan dakwah Islam di era saat ini cukup memiliki tantangan yang besar, terutama menyebarkan dakwah Islam di Australia. Australia merupakan negara yang memiliki posisi geografis yang cukup luas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, dalam hal tersebut Pemerintah Australia menjamin pluralitas yang terjadi. Di tengah-tengah posisi Australia yang mengedepankan kebebasan, Islam harus mampu menempatkan diri di tengah-tengah masyarakat dan juga mempraktekan ajaran Islam pada masyarakat yang majemuk. Australia memiliki kurang lebih 100 keyakinan/agama, dengan Islam sebagai agama minoritas, sehingga tantangan dakwah Islam adalah tetap melakukan komunikasi yang baik dan hidup berdampingan dengan perbedaan-perbedaan yang ada.

Bagi seorang muslim yang taat, sudah sepatutnya tidak boleh menjauh dari tantangan dalam menyebarkan dakwah Islam, meskipun berbagai rintangan dan halangan menghadang. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Dr. Ibrahim Abu Muhammad, selaku Grand Mufti of Australia dalam acara Public Lecture yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa (2/3) bertempat di Ruang Seminar Gedung Ar Fachrudin A lantai 5 kampus terpadu UMY. Public Lecture yang bertemakan “The Challenges and Opportunities Of Dakwah in Australia and Indonesian Contributions in Islamic Civilization” turut dihadiri Dr. Mohammad Hassanein Khamis, selaku Vice President The New South Wales Islamic Council.

Total warga muslim di Australia saat ini kurang lebih berjumlah 1 juta orang, dengan jumlah warga muslim yang ada tersebut dibutuhkan berbagai cara dalam mentransfer penyebaran nilai-nilai dakwah Islam, salah satu caranya yaitu dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis pendidikan Islam. “Saat ini lembaga Islamic Council di Australia sedang gencar membangun sarana pendidikan yang berbasis pendidikan Islam, dengan tujuan yaitu untuk lebih jauh mentransfer nilai-nilai keislaman kepada masyarakat Islam di Australia,” ungkap Ibrahim.

Kembali ditambahkan oleh Ibrahim, sosok KH. Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri gerakan Islam Muhammadiyah merupakan tokoh Islam yang dapat menjadi panutan bagi umat muslim dalam melakukan dakwah. Bentuk dakwah KH. Ahmad Dahlan yang hingga saat ini dapat dirasakan oleh umat Islam adalah praktek-praktek nyata ajaran Islam yang disalurkannya melalui dakwah, dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. “Dampak dari dakwah KH. Ahmad Dahlan telah sampai ke Australia, hal tersebut ditandai dengan adanya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di wilayah Australia,” tambahnya.

Terlepas dari hal tersebut, sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk dapat menguasai keilmuan, keahlian dan bergerak dalam berbagai bidang profesi pekerjaan. Selain itu, dengan menguasai berbagai bidang profesi tersebut, seorang muslim dapat menjadikan profesi yang dilakukannya sebagai media dakwah ajaran Islam. “Implikasinya jika umat muslim mampu menguasai berbagai bidang profesi, yaitu akan menjadi sarana untuk berdakwah, seorang muslim tidak hanya dituntut untuk pintar, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur,” tambahnya.

Tantangan dakwah Islam di Australia berikutnya yaitu dari pengemasan pemberitaan-pemberitaan yang salah terkait Islam di media-media Australia, sehingga memunculkan islamophobia di sebagian masyarakat Australia. “Dengan adanya Islamophobia tersebut kita sebagai umat muslim harus mampu membina hubungan yang baik dengan non muslim, salah satu caranya yaitu dengan mengadakan diskusi dengan masyarakat non muslim, dengan memberikan pemahaman Islam yang benar, dan berdiri diatas persaudaraan,” tutupnya.

Share This Post

Berita Terkini