Alumnus Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FAI UMY), Ananto Isworo terpilih sebagai salah satu dari 2 perwakilan Indonesia yang diundang hadir dalam Global Forum on Environment – Mainstreaming Gender and Empowering Women For Environmental Sustainability. Forum tersebut diselenggarakan oleh Organisation For Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, pada 5-6 Maret 2020.
Founder Gerakan Shadaqoh Sampah yang juga merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini diutus oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, bersama Wilda Yanti dari Waste Management Sosial Enterprise berbasis Bank Sampah yang saat ini menjabat Sekretaris Jendral Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI).
Ananto Isworo, Founder Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) Kampung Brajan Tamantirto, Bantul, dalam forum itu berbagi tentang kegiatan Shadaqoh sampah dan gerakan Eco Masjid yang dilakukannya.
Bagaimana sampah bisa digunakan untuk santunan pendidikan, santunan sembako dan santunan kesehatan bagi masyarakat miskin dan anak-anak yatim piatu. Dengan jumlah relawan 40 orang dan 10 diantaranya adalah wanita.
“Kekuatan perempuan untuk menggerakan edukasi pengelolaan sampah sangat besar, peran perempuan sebagai pendidik utama untuk lingkungan berkelanjutan sangat penting,” kata Ananto.
Program Bank Sampah, Shadaqoh Sampah dan Gerakan Eco Masjid mendapat sambutan dari berbagai negara, termasuk delegasi Saudi Arabia.
Tindak lanjut pertemuan yang dihadiri para ahli dari berbagai negara ini, termasuk delegasi Indonesia yang dipimpin SAM Bidang Industri dan Perdagangan Internasional KLHK, akan menjadi rekomendasi bagi pelestarian lingkungan di seluruh dunia dengan melibatkan berbagai komponen lintas gender, lintas usia, lintas agama dan lintas negara.