Center for Election and Political Party (CEPP)-FISIPOL-UMY bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) dan Asosiasi Dosen Ilmu Politik Indonesia (ADIPI) mengadakan sosialisasi dan pendidikan politik berjudul “Rock The Vote Indonesia” (RTVI) sebagai upaya memberikan pendidikan politik berspektif gender kepada pemilih muda. Kegiatan ini dilaksanakan di Wildlife Rescue Center Kulonprogo, Sabtu (17/12).
Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bidang Kesetaraan Gender dr. Heru Prasetyo Kasidi, M.Sc dalam sambutannya menyatakan adanya acara RTVI ini sebagai upaya membangun demokrasi di Indonesia. “Indonesia mempunyai 250 juta jiwa penduduk dan lebih khusus saya menyoroti jumlah penduduk usia muda. Dengan jumlah yang banyak seperti itu, kita dituntut punya kemampuan untuk demokrasi,”ujarnya.
Sementara berbicara mengenai gender, Heru menyatakan potensi perempuan yang sangat besar juga bisa membantu pemerintah dalam melakukan program pemberdayaan masyarakat. “Gender merupakan sebuah relasi sosial-politik yang harus diatur dalam mekanisme politik. Perempuan yang jumlahnya separuh dari penduduk Indonesia, juga memiliki andil dalam proses demokrasi di Indonesia. Keterwakilannya dalam lembaga legislatif nasional maupun daerah harus proporsional dengan laki-laki. Untuk itu, meningkatkan perempuan baik secara kapasitas dan kualitas merupakan upaya dalam menuju taraf pembangunan sesungguhnya,”tambahnya.
Acara ini juga menghadirkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kulonprogo yaitu pasangan HM Zuhadmono Azhari-Iriani Pramestuti dan Pasangan Hasto Wardoyo-Sutedjo yang tidak bisa hadir dan diwakili oleh tim suksesnya. Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut berkesempatan untuk memaparkan visi misinya di depan generasi muda Kulon Progo dan melakukan dialog membahas gender dalam politik dengan para peserta. Hadir pula dalam acara tersebut beberapa perwakilan dari partai politik dan memberikan sedikit perkenalan kepada peserta.
Sementara itu, Direktur CEPP Indonesia, Chusnul Mar’iyah menjelaskan lebih lanjut mengenai gender dan perannya dalam sistem politik. “Gender adalah konstruksi sosial yang menggambarkan perbedaan peran dalam masyarkat. Dalam politik, bentuknya seperti political present, yaitu kehadirannya dalam lembaga legislatif, dan juga ada political ideas yaitu ide-ide politik yang disumbangkan,”ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Chusnul berharap kabupaten Kulonprogo dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dalam politik. “Semoga Kabupaten Kulonprogo bisa memberi contoh Kabupaten lain di Indonesia untuk masalah gender. Tentunya melalui kebijakan-kebijakan yang dapat menyamaratakan antara laki-laki dan perempuan,”tuturnya.
Dia juga berpesan untuk pemilih muda yang hadir dalam acara tersrbut agar terus mengawal jalannya ilkada 2017. “Parpol dan Calon menanglah dengan cara halal. Sebagai pemilih muda jangan apatis dengan Pilkada. Kita juga wajib untuk mengawal dan mengawasinya. Mari kita ciptakan kejujuran dalam pelaksanaan Pilkada,”imbuhnya. (bagas)