Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun ini menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan agenda konsekutif, 10th Learning Express. Program tersebut merupakan kolaborasi bersama antara UMY dan Singapore Polytechnic (SP) di bawah supervis dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) Amerika Serikat. Pada tahun ini selain UMY dan SP dari Singapura, Kanazawa Institute of Technology dari Jepang juga turut serta dalam program ini.
Dr. Ir. Sukamta, MT.,IPM., Wakil Rektor I UMY Bidang Akademik menyampaikan bahwa agenda ini akan mampu meningkatkan kualitas setiap instansi yang terlibat. “Ini merupakan sebuah kehormatan bagi UMY, untuk menjadi tuan rumah dalam agenda Learning Express. Tahun ini merupakan kali kesepuluh Learning Express diadakan sejak pertama kali diadakan pada maret 2013 lalu. Program ini serupa dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bentuk community service yang kita miliki. Karena itu aktvitas yang akan kita lakukan di dalam program ini berfokus pada community developement. Saya berharap hasil yang nanti didapatkan dari program ini akan dapat memberikan banyak manfaat baik kepada institusi, para peserta dan juga kepada masyarakat secara umum,” ujarnya dalam pidato pembukaan resmi agenda ini di Ruang Konferensi Gedung AR Fachruddin B Lantai 5, UMY pada hari Senin (11/9).
“Learning Express ini merupakan sebuah program untuk menerapkan metode design thinking, yaitu metode untuk membuat sebuah solusi untuk permasalahan yang dimiliki masyarakat dengan inovasi ataupun teknologi. UMY sendiri memang tidak memiliki mata kuliah ini, namun ini serupa dengan konsep KKN sebagai penguatan dan pengembangan masyarakat yang kita punya. Karenanya kita bekerjasama untuk meningkatkan kualitas yang sudah ada,” ujar Dr. Aris Slamet Widodo, SP., MSc., selaku perwakilan dari LP3M (Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengembangan Masyarakat) Divisi Pemberdayaan UMY.
Aris menyampaikan bahwa dalam pemberdayaan masyarakat yang menjadi poin penting adalah penguatan kelembagaan. “Untuk memberdayakan masyarakat, penguatan kelembagaan merupakan hal yang utama. Design thinking hanyalah salah satu metode untuk kemudian melanjutkan penguatan yang sudah dilakukan. Karena itu, mahasiswa UMY yang sudah menyelesaikan program Learning Express akan kembali lagi ke desa terapan untuk melanjutkan penguatan kelembagaan dan menerapkan solusi yang dihasilkan,” paparnya.
Learning Express akan dilaksanakan di D.I. Yogyakarta mulai tanggal 10 hingga 21 September 2017 dan diikuti oleh 66 mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi. Program tersebut akan melakukan kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan di daerah Dlingo, Bantul. Yaitu di daerah Kebosungu untuk isu pariwisata, Pakis untuk isu manajemen limbah kerajinan kayu, dan Koripan untuk produksi Emping Garut. (raditia)