Sebanyak 2000 atlet taekwondo dari berbagai dojang (tempat latihan taekwondo) mengikuti ujian kenaikan tingkat pada Minggu (26/3) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Panitia penyelenggara sekaligus ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UMY, Asep Maulana mengungkapkan bahwa UMY menjadi tuan rumah para atlet taekwondo se DIY yang diikuti oleh berbagai usia.
“Para peserta yang mengikuti tes kenaikan tingkat ini bukan hanya diikuti oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Taekwondo, namun juga turut diikuti dari usia TK kira-kira 5 tahun, hingga ada juga ber usia 50 tahun ke atas. Saya kira melihat dari antusias para peserta maupun yang ikut melihat ini tinggi, bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan UMY, terutama UKM Taekwondo yang ada di UMY,” ujar Asep saat diwawancarai pada Rabu (29/3) di Kantor Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY.
Asep kembali menjelaskan, acara yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah DIY serta Pengurus Daerah Taekwondo DIY tersebut mengusung tema “Olahraga dan Bahagia Bersama Taekwondo Jogja.” Senada dengan tema tersebut, rangkaian acara yang dimulai pukul 06.30 pagi diawali dengan jogging bersama 2000 atlet taekwondo.
Pada pelaksanaan ujian yang disaksikan langsung oleh Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., Asep kembali menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan ujian kenaikan, berdasarkan tingkatan dari sabuk putih hingga sabuk merah. Para peserta tersebut akan dinilai berdasarkan ketepatan jurus dan gerakan. “Untuk penilaiannya tergantung tingkat sabuk. Ujian yang dari sabuk putih sampai sabuk merah ini sudah disesuaikan materinya, hingga ada pada bagian pecah papan. Sementara untuk sabuk hitam dalam proses ujiannya berbeda, karena ini tingkatan yang paling tinggi di taekwondo. Untuk sabuk hitam nanti diharuskan menginap dan proses yang ditempuh juga panjang,” jelasnya.
Selain pergelaran ujian tingkatan sabuk, tim UKM Taekwondo UMY menggunakan momen tersebut untuk penggalangan dana sosial, yang disebut dengan Taekwondo berbagi. “Taekwondo berbagi menjadi salah satu tujuan kami menggelar ujian tingkatan sabuk di UMY. Kami mencari donasi kepada seluruh peserta atlet taekwondo tanpa pasang tarif. Sedangkan dana yang terkumpulkan akan kami serahkan pada tanggal 1 April nanti ke anak-anak panti asuhan di Yogyakarta,” imbuhnya.
Pada rangkaian acara dalam ujian tingkatan tersebut, Master Taekwondo Yogyakarta memberikan apresiasi kepada UKM Taekwondo UMY atas keberhasilan meraih 24 medali. Adapun kedua puluh empat medali tersebut terdiri dari 7 emas, 13 perak, 4 perunggu, pada perlombaan tingkat daerah, nasional, hingga Internasional untuk prestasi selama periode 2016-2017. (hv)