Pharmacy Department of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) prepares the students to be not only pharmacists but also entrepreneurs. The department party conducted a Bazaar of Pharmacy Innovation Products on Wednesday (30/12) at Plaza Bintang of UMY. The products sold in the bazaar were the pharmacy students’ creation like cosmetics and aromatherapy products. Paramitha Esha N.D.,
Untuk yang keempat kalinya, English Department Student Association (EDSA) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBI UMY), berhasil menyelenggarakan debat Bahasa Inggris yang bertajuk National English Education Debate 2015 (NEED 2015). Kompetisi debat yang diperuntukkan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dan Sastra Inggris di seluruh Indonesia tersebut diadakan pada 24 sampai 26 Desember 2015 di
English Department Student Association (EDSA) of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) successfully organized the 4th English debate so-called National English Education Debate (NEED) UMY 2015. The debate was for students of English Education Department and English Literature across Indonesia. It was conducted on 24-26 December at Graduate School of UMY. “NEED UMY always shows better improvement
Tiga mahasiswa Ilmu Ekonomi UMY berhasil menjadi Juara III dalam Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) 2015 pada kategori Akademisi yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketiga mahasiswa tersebut antara lain M.Rizal Abdurrahman, Prasetyo Ardi N dan Ecky Imamul M. yang juga merupakan anggota dari kelompok mahasiswa Ekonomi di UMY, GESFID (Group of Economics Students for
Three Economics students of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) achieved the second runner up of Finance Inclusion Competition (KOINKU) 2015 for Financial Services Authority (OJK). The students were M. Rizal Abdurrahman, Prasetyo Ardi N., and Ecky Imamul M. who are also the members of Group of Economics Students for Future Indonesia Development (GESFID). There were three
Optimizing maritime sector of Indonesia is one of Jokowi’s visions. It can ensue if government concerns with people in living in sea shore to maintain Indonesia maritime security by social alert. This issue was discussed by two International Relations students of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) in the 27th Scientific Discussion of International Relations Students of
Pengoptimalan sektor maritim Indonesia merupakan salah satu visi presiden Jokowi dalam kepemimpinannya. Peluang maritim Indonesia sangatlah besar, hal tersebut dapat dioptimalkan apabila pemerintah turut memperhatikan peran dari masyarakat pesisir pantai dalam menjaga pertahanan dan keamanan maritim Indonesia melalui social alert. Isu terkait hal tersebut diangkat oleh dua mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Many people, particularly youths, are not aware of the impacts of the HIV/AIDS, drug abuse, and smoking. They often neglect the impacts due to life style demand. To improve morals of youths, Student Executive Board (BEM KM) of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) organized a seminar of health ‘Creating Intellectual Young Generation to Prevent Impacts of
Kesehatan merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada umatnya. Nikmat kesehatan tidak dapat digantikan oleh harta sekalipun. Semua orang tidak menginginkan sakit, tetapi tanpa mereka sadari merekalah yang menyebabkan penyakit itu sendiri. Penyebab penyakit bermacam-macam beberapa diantaranya ialah faktor lingkungan, gaya hidup, makanan, atau keturunan. Terkait dengan gaya hidup di era modern saat ini,
Most of medical students decide to be specialists, while government only provides 20% of job vacancies for the specialists of BPJS program. This circumstance constructs the doctors’ attitude that, instead of not having a job, they prefer working at primary care like governmental health care (Puskesmas) or clinics so that the primary care is often
Fakta menyebutkan bahwa hampir keseluruhan mahasiswa Kedokteran memilih untuk menjadi Dokter Spesialis. Sementara kapasitas lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah seperti Dokter Spesialis untuk program BPJS hanya 20 persennya saja. Hal tersebut membuat para Dokter memilih bekerja di layanan primer seperti Puskesmas atau Klinik, namun dengan attitude (sikap) seolah-olah menyatakan daripada tidak ada pekerjaan. Sehingga layanan