Indonesia is not the only country experiencing areas vulnerable to natural disasters. other countries are also experiencing natural disasters and conflicts that threaten human rights. To respond to several humanitarian issues at the global level and increase mitigation of disaster risk reduction, the Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) held a panel discussion entitled “Muhammadiyah Internationalization
Tidak hanya di Indonesia yang mengalami kawasan rentan terhadap bencana alam, namun juga di beberapa negara mengalami bencana alam dan juga negara konflik yang mengancam hak asasi manusia. Merespon beberapa isu misi kemanusiaan di tingkat global dan peningkatan mitigasi pengurangan risiko kebencanaan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengadakan diskusi panel yang berjudul “Strategi Internasionalisasi Muhammadiyah
Berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Desa Poncosari, dosen-dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan alternatif solusi dengan melakukan pengabdian mayarakat. Hasil identifikasi Tim Pengabdian memperlihatlkan adanya kendala tertib administrasi dan pengelolaan Sistem Informasi Desa (SID) Poncosari. Oleh karenanya, Sugito selaku ketua Tim Pengabdian skema Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
To address the problems faced by the government and the community of Poncosari Village, lecturers of the International Relations Study Program of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) provided alternative solutions through community service. The results of the identification of the Community Service Team showed that there were obstacles for the administration and management of the Poncosari
The Pilangrejo village is one of the areas that is prone to landslides. There have been several landslides in the are in the last 10 years. Although it did not cause many casualties, the incident had an economic impact on the community. Based on this fact, the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Social Services (KKN) Team
Desa Pilangrejo merupakan salah satu daerah yang tercatat sebagai rawan longsor. Dalam berbagai berita disebutkan bahwa telah terjadi beberapa kali longsor dalam 10 tahun terakhir. Meskipun tidak banyak mengakibatkan korban jiwa, namun kejadian tersebut memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut Universitas Mahasiswa Muhammadiyah (UMY) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) has entered its 39th year. More than three decades ago, the UMY campus was established and it continues to strive to make leaps of innovation to be left behind by the times. This year, the “Global Youth” campus is just 39 years old. Carrying the theme “Now is our time”, UMY
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah memasuki usia yang matang. Lebih dari tiga dekade silam kampus ini berdiri dan terus berupaya untuk melakukan lompatan inovasi agar tidak tertinggal oleh zaman. Tahun ini kampus “Muda Mendunia” tepat menginjak usia yang ke 39 tahun. Mengusung tema “Now is our time” UMY bertekad untuk tidak hanya berkembang semakin maju.
Most of Indonesia’s population lives in disaster-prone areas, and based on calculations from the National Disaster Management Agency (BNPB) almost all regions of Indonesia have the potential to be affected by extreme weather. This means that all of Indonesia’s 285 million people need education regarding disaster management and the right strategy to deal with it.
Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, dan berdasarkan kalkulasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hampir di seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi terdampak cuaca ekstrem. Yang artinya bahwa seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 285 juta jiwa membutuhkan edukasi terkait penanggulangan bencana dan bagaimana strategi yang tepat untuk mengatasinya. Hal itulah yang sekiranya