Tebar Perdamaian Dapat Tumbuhkan Kebahagiaan

Tebar Perdamaian Dapat Tumbuhkan Kebahagiaan

Desember 2, 2016, oleh:

“Kebahagiaan muncul ketika seseorang mencapai ketenangan dimana ketenangan tersebut terjadi oleh hadirnya kedamaian”. Hal ini diungkapkan oleh Irfan Amalee, Co-Founder dari Peace Generation yang menjadi pembicara dalam sesi 7 Mahathir Global Peace School (MGPS) 5 di Bebek Tepi Sawah Resto, Kamis (1/12). Sembari mendengarkan penjelasan Irfan, kali ini peserta MGPS diajak menikmati suasana khas Bali

The theme of the 5th MGPS Represents Current World Conditions

Desember 2, 2016, oleh:

The fifth Mahathir Global Peace School was officially opened on Monday (28/11) at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). The fifth school peace focuses on ‘Peace and Inter-Religious Dialogue in Worldwide Education’ that the theme is represented the world nowadays. In his welcoming remark, Rector of UMY, Prof. Bambang Cipto, M.A. stated that peace is a vital

Ciptakan Budaya Damai Melalui Dialog Antaragama

Desember 2, 2016, oleh:

Dunia saat ini bagaikan desa kecil dengan orang-orang maupun agama yang berbeda, sehingga harus mampu hidup berdampingan sebagai bagian dari masyarakat global. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Martino Sardi, MA., dengan adanya dialog antaragama dapat menanamkan kolaborasi dalam kehidupan yang lebih damai dan harmonis. “Dalam berdialog antaragama kita juga harus mempertimbangkan eksistensi kelompok sosial yang

Festival Film Sebagai Ajang Promosi Film Lokal

Desember 2, 2016, oleh:

Kreatifitas sineas muda dalam menghasilkan film-film lokal semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Namun pamor film-film lokal tersebut terkadang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karenanya, agenda seperti Festival Film dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi film-film tersebut. Ian Conrich, asisten Professor dari University of South Australia, menyampaikan bahwa para sineas muda harus aktif dalam mengikuti

Film Festivals: Media to Promote Local Films

Desember 2, 2016, oleh:

  The number of local films by young film makers is increasing, but many people have not been familiar with the films yet. Thus, a festival film can become a means of promoting the films. In a public lecture on ‘Jogja-Asia Netpac Film Festival’ at Amphitheater of Graduate School of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) on

Dialog Antar Agama Dinilai Bagus Sebagai Konsep Perdamaian

Desember 2, 2016, oleh:

Dialog antar agama merupakan konsep perdamaian yang bagus, yang bisa dilakukan dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini karena dalam dialog antar agama tersebut, antar umat beragama dituntut untuk bisa saling memahami dan menghormati keyakinannya masing-masing. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Mohd Hisham Mohd Kamal dari International Islamic University of Malaysia dalam sesi 5

UMY Berikan Dana Bantuan Bagi 38 Institusi Muhammadiyah

Desember 2, 2016, oleh:

Sebagai bentuk mensejahterakan institusi persyarikatan Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan dana bantuan bagi 38 Institusi Muhammadiyah setiap semester. Dana bantuan yang diberikan senilai 1 milyar lebih yang nantinya akan dibagikan untuk kepentingan pembangunan sekolah, masjid, maupun biaya perlengkapan sarana dan prasarana. “Sebanyak 58 proposal pengajuan dana yang masuk dari berbagai persyarikatan Muhammadiyah di DIY

Mahasiswa UMY Juara 1 di Ajang UI YEA 2016

Desember 2, 2016, oleh:

Mahasiswa UMY atas nama Muhammad Reza Fathari (llmu Hukum 2014) berhasil meraih Juara 1 dalam caption Focus Group Ideation and Presentation dalam ajang UI Youth Environemental Action (UI YEA) 2016 yang diadakan di Kampus Universitas Indonesia, Depok 24-27 November 2016. Ajang ini merupakan program tahunan yang diadakan oleh Departemen Lingkungan Hidup BEM UI yang bekerja

Meski Netral, Organisasi Kemanusiaan Dapat Berpihak kepada Korban Konflik

Desember 2, 2016, oleh:

Setiap organisasi internasional, seperti yang ditetapkan dalam Konvensi Genewa tahun 1949, harus bersifat netral, independen, dan impartial. Namun saat berada di lapangan, organisasi internasional dihadapkan pada persoalan berbeda yang membuat mereka berpihak kepada korban konflik. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Stephane Reynier de Montlaux, Konsultan Kemanusiaan, dalam kelas Mahathir Global Peace School 5, pada Rabu

Eleven Countries Engage in the 5th MGPS

Desember 2, 2016, oleh:

A dialogue among people from different backgrounds is essential to conceptualize a framework of peace so that the notion of peace can be promoted in all over the world. This belief underlies the fifth Mahathir Global Peace School (MGPS) to focus on peace issues and to invite 36 participants from eleven countries, namely Uzbekistan, the

Sebelas Negara Turut Ramaikan MGPS Ke-5

Desember 2, 2016, oleh:

Membangun framework tentang perdamaian perlu dilakukan dengan melakukan dialog bersama kalangan dari beragam latar belakang. Dengan demikian, pesan perdamaian akan semakin tersampaikan ke penjuru luas dunia. Mengangkat isu perdamaian, Mahathir Global Peace School (MGPS) ke-5 tahun ini diikuti oleh 36 peserta dari sebelas negara. Kesebelas negara tersebut adalah Uzbekistan, Filipina, Malaysia, Yaman, United Kingdom, Bangladesh,

Media Barat Dinilai Munculkan Kebencian Antar Umat Beragama

Desember 2, 2016, oleh:

Konflik era saat ini lebih didukung oleh propaganda media barat untuk memecah belah kerukunan antar umat beragama. Saat ini kerukunan antar umat beragama sulit diciptakan setelah banyak terjadi konflik di beberapa kawasan mayoritas maupun minoritas muslim. Seperti yang disampaikan oleh General Tan Sri Panglima Mohd Azumi Mohamed, saat menjelaskan “Religion and Peace Building,” Azumi mengatakan