Sciences, technology, and economics are essential aspects to confront today’s challenges so that Soekarno’s statement that “We may not become a coolie in both our country and another country” will not occur. It has been 18 years of Indonesia’s reform, but this nation will be defeated by other countries if the Indonesian people do not
Meminjam ungkapan Bung Karno, “Jangan sampai kita jadi kuli di negeri orang, kuli juga di negeri sendiri”, setidaknya kita harus menyiapkan dua hal yaitu Ilmu pengetahuan teknologi dan juga Ekonomi. Sudah 18 tahun Indonesia merasakan reformasi, dunia sekarang telah berbeda. Persaingan makin ketat dan semakin terbuka, oleh karena itu jika tidak mempersiapkan diri maka akan
Selama ini definisi sehat diartikan sebagai sehat jasmani saja. Namun ternyata menjadi sehat secara jasmani saja tidak cukup. Manusia yang sehat juga seharusnya adalah manusia yang produktif, yakni manusia yang dapat berbuat sesuatu bagi bangsanya. Hal tersebut yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek SpM (K) dalam Sidang Pleno II Muktamar Nasyiatul
Kemajuan sebuah bangsa sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia, dengan ditandai kehadiran sistem dan kultur pendidikan yang unggul. Pada kenyataannya saat ini, 80 persen anggota muda perempuan yang tergabung dalam organisasi Nasyiatul Aisyiyah (NA) adalah para pendidik. Hal ini menjadi modal luar biasa untuk melahirkan perubahan, termasuk pada sektor pendidikan. Inilah yang membuat kiprah
Nasyiatul Aisyiyah (NA) Congress XIII was officially open on Friday (26/8) at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Representing governor of Yogyakarta Special Region (DIY) Hamengku Buwono X, Endang Susilowati, S.H., M.H. stated that Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) is one of the women’s organizations of Muhammadiyah whose members are required to comply with public and domestic responsibility without
Sebagai organisasi perempuan muda yang tumbuh dari diri organisasi Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah sudah sepatutnya harus mampu menjalankan tanggung jawab publik maupun tanggung jawab domestik tanpa harus melalaikan tugas utama dalam keluarga. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Endang Susilowati, S.H. M.H., selaku perwakilan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hamengku Buwono X saat memberi sambutan