Berita

UMY Kembali Kirim 59 Mahasiswa ke 17 Negara

Dalam rangka meningkatkan internasionalisasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali mengirimkan 59 mahasiswanya ke 17 Negara untuk pertukaran pelajar. Mahasiswa yang dikirimkan berasal dari beragam program studi antara lain Ilmu Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Ekonomi, Ilmu Hukum, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Kedokteran Umum.

Kepala Urusan Mahasiswa Internasional, Idham Badruzaman, S.IP., M.A., menyampaikan bahwa tahun ini ada peningkatan, baik jumlah mahasiswa yang melakukan pertukaran pelajar maupun jumlah negara tujuan. 17 negara yang dimaksud antara lain Polandia, Spanyol, Jerman, Hungaria, Italia, Slovakia, Repbulik Ceko, Romania, Serbia, Perancis, Turki, Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Taiwan.

“Kalau dulu yang mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri dan magang di KBRI di luar negeri adalah mahasiswa prodi HI saja. Namun sekarang baik mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, dan yang lainnya sudah bisa merasakan student mobility di luar negeri. Harapannya mahasiswa UMY bisa melakukan pertukaran pelajar ke tempat yang lebih banyak lagi. Karena sekarang program pertukaran pelajar sudah menjadi tren di kalangan mahasiswa UMY sebagai wujud dari globalisasi,” ujar Idham.

Sementara itu, dalam penutupan Persiapan Keberangkatan (PK) di Ruang Sidang AR Fakhruddin A lantai 5 pada Kamis (29/12), Kepala Biro Kerjasama UMY, Indira Prabasari, Ph.D. berharap kepada mahasiswa yang melakukan pertukaran pelajar untuk dapat menjaga nama baik UMY dan negara Indonesia. Indira juga mengingatkan para mahasiswa untuk selalu menjaga perilaku dan etika selama berada di negeri orang.

“Mahasiswa harus menggunakan value (nilai) yang sudah diajarkan oleh universitas kita. Supaya kedepannya kalau ada teman lain dari UMY datang ke tempat yang sama tidak akan mengalami kesulitan. Karena orang luar negeri akan cenderung membanding-bandingkan mahasiswa satu dengan yang lainnya,” tegas Indira.

Sebelum berangkat ke negara tujuan, mahasiswa diberikan bekal selama tiga hari berupa Persiapan Keberangkatan (PK). Indira menyatakan bahwa selama PK, mahasiswa bertukar pengalaman dengan kakak kelas yang sebelumnya sudah melakukan pertukaran pelajar. Dengan diadakannya PK, mahasiswa diharapkan siap untuk menghadapi lingkungan yang baru.

“Dengan dikirim ke negara-negara yang berbeda, ini saatnya mahasiswa untuk dapat mencermati kehidupan di negara lain. Harapannya mahasiswa dapat memiliki pemikiran yang semakin luas dan terbuka, sehingga tidak mudah menjudge (menghakimi) orang lain,” tutup Indira. (dean)

Share This Post

Berita Terkini