Berita

Catat Sejarah, Prodi Ilmu Komunikasi UMY Terbitkan Jurnal Mahasiswa Komunikasi Pertama di Indonesia

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menerbitkan Jurnal Audiens edisi cetak, hari Senin (22/6). Jurnal Audiens tercatat sebagai jurnal mahasiswa pertama yang dikelola dengan mekanisme online journal system (OJS). Memang, sebelumnya sudah ada jurnal mahasiswa dari beberapa kampus, namun tata kelolanya belum menggunakan OJS.

Edisi cetak yang berisi lima belas artikel ini melengkapi edisi online yang telah rilis pada bulan Maret 2020. Mayoritas artikel berasal dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY, sisanya dari kampus lain. Sebelumnya Program Studi Ilmu Komunikasi UMY telah memiliki Jurnal Komunikator yang telah terakreditasi Sinta 3.

“Jurnal Audiens sedari awal memang dikhususkan sebagai jurnal mahasiswa, dalam artian penerbitan jurnal ini ditujukan untuk menampung karya akademik mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY,” jelas editor in chief Jurnal Audiens, Dr. Fajar Junaedi.

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UMY ini menambahkan bahwa penerbitan Jurnal Audiens bisa menjadi media aktualisasi karya mahasiswa. Jika selama ini jurnal seolah hanya wilayah dosen, Jurnal Audiens berhasil memupus stigma ini. Buktinya menurut Fajar adalah antusiasme mahasiswa edisi September 2020 sudah masuk 32 artikel dari mahasiswa yang menjadi luaran kuliah. Meskipun sedang menghadapi kondisi pandemi Covid-19, perkuliahan daring yang dilakukan dengan platform MyKlass terbukti bisa menjadi solusi.

Antusiasme mahasiswa ini dilatarbelakangi proses perkuliahan yang berbasis riset. Mahasiswa melakukan penelitian dalam kuliah yang ditulis melalui makalah dengan bimbingan dosen, yang selanjutnya dikirim ke jurnal. “Daripada paper mahasiswa dibuang ke tempat sampah, lebih baik diolah dengan serius dengan bimbingan dosen untuk dikirimkan ke jurnal,” tambah Fajar.

Fajar menambahkan bahwa dengan proses seperti ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman menulis, mengirimkan artikel ke jurnal, dan melakukan revisi sesuai arahan reviewer. “Ini menjadi sebuah pengalaman yang banyak mahasiswa tidak mengalaminya,” tutupnya.

Share This Post

Berita Terkini