Berita

Angkat Tema Pendampingan UMKM, UMY Terjunkan 1571 Mahasiswa KKN Reguler

Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta secara simbolis menerjunkan sebanyak 1571 mahasiswa untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler, Rabu (29/7) di selasar Gedung Perpustakaan Lantai 1 Perpustakaan UMY. Tema KKN Reguler yang diusung kali ini adalah pendampingan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) sebagai upaya membangkitkan lagi perekonomian Indonesia karena dampak pandemi Covid-19.

Menteri Koperasi dan UMKM Drs. Teten Masduki yang terhubung melalui tayangan video conference (Webinar) dan secara live ditayangkan melalui kanal Instagram UMYogya serta Youtube, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik ide UMY untuk menerjunkan mahasiswa KKN dalam membantu sektor UMKM.

“Kami dari Kementerian Koperasi dan UMKM menyambut baik konsep KKN Reguler UMY dengan tema pemberdayaan UMKM. Kita perlu bersama-sama melihat dan mengatasi masalah yang terjadi pada sektor bisnis yang berbasis UMKM apalagi sekarang terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa dapat membantu UMKM dari segi target pasar, pengemasan, produksi barang, dan pemasarannya yang lebih kreatif, apalagi mahasiswa sekarang kan disebut sebagai kaum milenial yang diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan lebih kreatif,” ujar Teten.

Program KKN Reguler tahun ini di era new normal akan berbasis IT, jadi segala bentuk kegiatan tidak akan jauh dengan penggunaan jaringan. Kendati begitu, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM mengungkapkan tak menutup kemungkinan bahwa selama pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara luring (di luar jaringan). Tetapi tergantung dengan kondisi tempat KKN tersebut dilakukan. “Frekuensi interaksi mahasiswa dengan masyarakat tidak akan terlalu sering, tergantung dengan status dari daerah yang mahasiswa tempati untuk kegiatan KKN Reguler ini. Lokasi-lokasi yang sudah kami tentukan adalah yang berada pada aksesibilitas internetnya bagus. Kelompok KKN mungkin dapat mengunjungi tempat UMKM satu kali saja,” tutur kepala LP3M UMY itu.

Sementara itu, ada 250 UMKM yang menjadi mitra UMY untuk pelaksanaan KKN Reguler tahun ini, dan sebanyak 220 kelompok mahasiswa yang sudah terbagi di 33 Provinsi seluruh Indonesia dengan penentuan kelompoknya dilakukan sepenuhnya oleh LP3M UMY. Setiap kelompok diisi oleh delapan hingga sepuluh mahasiswa untuk membina dua UMKM di tempat yang telah ditentukan. Gatot menekankan komunikasi menjadi hal penting dalam pelaksanaan KKN Reguler berbasis IT ini. “Karena kondisi seperti ini, komunikasi menjadi andalan, baik antara Dosen Pembimbing Lapangan dan Mahasiswa, atau Mahasiswa dengan UMKM tersebut,” pungkasnya.

Dalam penerjunan ini juga dilakukan launching saluran Podcast LP3M UMY yang dikhususkan dan difokuskan untuk membahas mengenai UMKM. (Hbb).

Share This Post

Berita Terkini