A lot of farmers in Koripan Hamlet depend on chemical fertilizers or pesticides to plant crops such as rice, horticulture, and tree crops. This is the motivation of is behind the program created by the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Thematic Community Service (KKN UMY) Group 022, where the 9 students aim to eliminate dependence on fertilizer
Banyaknya petani di Dusun Koripan yang bergantung pada pupuk atau pestisida kimia dalam perawatan tanaman seperti tanaman padi, tanaman hortikultura, dan tanaman keras, melatarbelakangi tim mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Kelompok 022 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berjumlah 9 mahasiswa menggagas program untuk menghilangkan ketergantungan pada pupuk di Padukuhan Koripan, Desa Poncosari, Bantul, Daerah
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kelompok 140 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KKN 140 UMY) menggelar sosialiasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan komposter ember tumpuk atau biasa disingkat dengan sebutan KOMET. Kegiatan tersebut dilakukan bersama warga Dukuh Bayuran Poncosari yang dilaksanakan pada hari Rabu (22/1) di Aula BPP kecamatan Srandakan,Bantul. Komposter Ember Tumpuk (KOMET) digunakan atas
Students of the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Public Services Program Grou 104 (KKN 104 UMY) held a socialization session regarding processing organic waste into compost using a stacked bucket composter commonly abbreviated as KOMET. The activity was carried out together with residents of Hamlet Bayuran Poncosari on Wednesday (1/22) in the BPP Hall of Srambat sub-district,