Rector of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. acted as a speaker at an upgrading session conducted by Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) and Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Taiwan on Sunday (2/12). Gunawan, who is also a grandson of a Muhammadiyah figure Ki Bagus Hadikusumo, talked about leadership strategies of Muhammadiyah
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP berkesempatan hadir dan menjadi pembicara dalam acara upgrading yang digelar oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Taiwan. Dalam acara yang dilaksanakan pada Ahad (2/12) tersebut, Gunawan yang juga merupakan cucu tokoh besar Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo memaparkan tentang strategi
Muhammadiyah dan ‘Aisiyah sejak awal didesain oleh para pendirinya sebagai organisasi modern. Fikiran yang dituangkan oleh para pendiri Muhammadiyah juga melalui pemahaman Islam yang didesain secara modern. Aisiyah sebagai contoh yang sangat jelas, didesain dan didirikan untuk menjadi organisasi perempuan modern yang memberikan kesempatan lelaki dan perempuan tanpa ada diskriminasi dalam menggerakkan dan mengisi kehidupan.
One of the underlying reasons of Muhammadiyah and ‘Aisyiah establishment is to provide places to spread and develop understanding of Islamic values through peace and modern means. “‘Aisyiah is obviously designed and invented for women in order that they possess equal opportunities to men’s without any discrimination. However, it does not mean that men and
Akit Ethnicity is indigenous people who long inhabit Bengkalis, Meranti Island, and Pelalawan Regency. The people are isolated and reclusive from outside world since they would like to preserve tradition and true identity of the people. However, some of the people have assimilated with society outside their habitat and already converted to Islam. The phenomenon
Suku Akit merupakan suku asli yang mendiami beberapa pulau di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan. Suku ini masih tertutup dan enggan membuka diri dengan masyarakat luar karena ingin mempertahankan adat dan identitas asli, namun sebagian penduduk sudah membaur dengan masyarakat luar hingga beberapa sudah memeluk agama Islam. Berangkat dari fenomena tersebut, Santoso
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Republik Indonesia meluncurkan Mobil Bioskop Keliling (Bioling) yang didistribusikan ke 11 wilayah Indonesia. Salah satu Mobil Bioling tersebut akan beroperasi di wilayah D.I. Yogyakarta dan pengelolaannya diamanatkan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang telah diserahkan pada Jum’at (30/11) yang lalu. Mobil Bioling tersebut akan menjadi media untuk mendistribusikan film
Ministry of Education and Culture (Kemendikbud) of the Republic of Indonesia distributed cinema cars (Mobil Bioskop Keliling – Bioling) to 11 areas in Indonesia. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) is assigned to manage one of the cars handed over on Friday (30/11). The Bioling is a medium to promote films by UMY members and enhance public