Berita

LP3M UMY Terbitkan Buku PKN Berlandaskan Nilai-Nilai Islam

IMG_9940Materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan materi yang wajib diampu oleh seluruh pelajar di Indonesia baik di tingkat SMA maupun Mahasiswa. Kebanyakan dalam materi PKN hanya dibahas bagaimana menjadi seorang warga negara yang baik secara umum. Namun Lembaga Pengembangan Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY telah menghadirkan buku Pendidikan Kewarganegaraan yang di dalamnya juga menambahkan nilai-nilai Muhammadiyah dan keislaman, sehingga para pembaca dan mahasiswa dapat menginternalisasi nilai-nilai kewarganegaraan dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Hal tersebut yang disampaikan oleh Budi Nugroho, dari Divisi Publikasi dan Penerbitan LP3M UMY pada Sabtu (10/10), dalam diskusi buku Pendidikan Kewarganegaraan yang dilaksanakan bersama dengan Robert W. Hefner, professor Antropologi Universitas Boston, Amerika. Dalam diskusi yang dilaksanakan di ruang sidang LP3M, lantai 2 Gedung D tersebut dibahas bahwa Muhamamdiyah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keislaman saja namun juga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan baru yang ada.

Dalam pembahasan terhadap buku Pendidikan Kewarganegaraan milik LP3M yang telah mengalami dua kali revisi sejak pertama kali ditulis yakni pada tahun 2002, Budi juga menyampaikan bahwa buku tersebut telah digunakan sebagai buku pengampu untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di UMY, dan beberapa Universitas lain seperti UM Solo, Malang dan Surabaya. Selain itu, untuk memudahkan para pengampu mata kuliah PKN tersebut, LP3M UMY juga telah menghadirkan buku metode pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga para dosen pengampu tidak perlu bingung dengan tambahan nilai-nilai keislaman yang dimasukkan dalam buku terbitan LP3M UMY tersebut.

Budi juga menyebutkan bahwa selain membuat buku standar mahasiswa, LP3M UMY juga telah membuat buku Pendidikan Kewarganegaraan tingkat SMA. “Buku tersebut telah dijadikan buku panduan di Universitas Muhamamdiyah di Maluku, Palembang dan Yogyakarta,” jelasnya. Harapannya dengan hadirnya buku Pendidikan Kewarganegaraan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam di dalamnya, siswa, mahasiswa dan para pembaca dapat memiliki karakter keislaman dalam berwarganegara.

Hal ini terkait dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang telah diajarkan sejak kecil hingga dewasa. “Dengan begitu, mata pelajaran PKN adalah mata pelajaran yang akan selalu diingat dan diamalkan oleh para siswa dan mahasiswa. Penambahan nilai-nilai Islam dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter para pembacanya,” imbuh Budi lagi.

Robert W Hefner yang mengampu mata kuliah “Islam and Society” di Universitas Boston pun mengapresiasi buku PKN yang diterbitkan oleh LP3M UMY tersebut. Menurutnya, Muhammadiyah adalah organisasi terbaik tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Sebagai organisasi yang tidak hanya menjunjung tinggi nilai keislaman namun juga memperhatikan perkembangan ilmu-ilmu terbaru. “Di negara-negara muslim lainnya seperti Syiria, masih banyak ajaran keislaman yang menyimpang. Sedangkan masyarakat non-Muslim banyak yang melihat kasus seperti Syiria merupakan cerminan dari Islam itu sendiri, padahal tidak tepat. Sehingga Muhammadiyah dirasa perlu hadir ditengah-tengah dunia internasional untuk memberikan koreksi atas pandangan barat terkait Islam,” ujarnya.

Share This Post

Berita Terkini