Berita

Teater Tangga UMY Kembali Pentaskan “Macbeth” di TBY

IMG_5680

Setelah dengan sukses mementaskan Macbeth pada 21 Desember 2015 yang lalu di Gedung Kesenian Jakarta, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Tangga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mementaskan teater Macbeth pada Senin (11/1) malam bertempat di Gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Macbeth merupakan salah satu karya dari dramawan besar Inggris, William Shakespeare yang ditulis pada tahun 1606 pada masa Ratu Elizabeth I memimpin Inggris Raya. Kisah ini menceritakan seorang Jenderal pemberani yang membunuh Duncan, Raja Skotlandia, untuk merebut takhta bagi dirinya. Setelah menjadi Raja, Macbeth justru menjadi paranoia dan memimpin dengan lalim. Kelalimannya berbuntut pada terjadinya berbagai pertumpahan darah.“Naskah Macbeth dari William Shakespeare ini merupakan naskah tragedi terpendek Shakespeare, namun dinilai sebagai naskah yang paling kuat,” ungkap Muhammad Yudha Pratama, selaku sutradara dalam pagelaran tersebut.

Ditambahkan oleh Yudha, penampilan Macbeth tersebut didukung oleh sekitar 60 pemain teater tangga UMY, dan pementasan tersebut merupakan produksi ke- 72 Teater Tangga UMY dalam 22 tahun perjalanannya sejak berdiri pada tahun 1994. “Ini merupakan yang kesekian kalinya penampilan rekan-rekan Teater Tangga yang dikemas dengan begitu menarik, dan Alhamdulillah respon masyarakat Jakarta waktu kami tampil disana, dan masyarakat Yogyakarta begitu mengapresiasi pagelaran yang kami suguhkan ini,”ungkapnya.

Pemilihan Macbeth sebagai tema pementasan Teater Tangga kali ini karena Macbeth merupakan salah satu karya yang momentum bagi dunia teater. “Macbeth menurut saya merupakan sebuah momentum atau kesimpulan awal saya dari aktifitas intensif teater selama empat tahun memahami teater, dan dengan dipilihnya Macbeth telah menjelaskan fungsi dasar dari rancangan seluruh element artistik yang mendukung panggung sebagai ruang representatif gagasan dan ketertarikan, selain itu pengaruh terbesar dari Macbeth ini berada dalam proses pengadaptasiannya,” tambahnya.

Dari sana, Teater Tangga mencoba mengadaptasi Macbeth dan menampilkannya dengan kemasan yang lebih modern. Hal tersebut dikarenakan agar dapat diterima oleh kalangan penonton yang luas, dari pecinta teater hingga penikmat awam. “Kami berharap semoga Macbeth dapat menjawab perubahan zaman dan tetap relevan dengan konteks kekinian,” ungkapnya.

Proses dari pementasan tersebut cukuplah panjang, seperti diungkapkan Rizkiana Nur selaku Pimpinan Produksi Macbeth. “Pementasan kami di Jakarta dan Yogyakarta merupakan pencapaian harapan kami yang telah berjuang kurang lebih 8 bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, tantangan yang kami hadapi begitu berat, salah satunya yaitu mendatangkan penonton untuk sekedar mengapresiasi pentas kami merupakan hal tersulit, namun itulah bagian dari sebuah pementasan, semua elemen didalamnya merupakan aktor yang bermain bersama dalam masing-masing bidangnya,”tutupnya.

 

Share This Post

Berita Terkini