International Dental Summer School (IDSS) kembali digelar oleh Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). IDSS 2019 kali ini merupakan kegiatan summer school angkatan ke-10 yang sebelumnya dimulai pada tahun 2009 dengan tujuan menjalin kerja sama dengan mahasiswa kedokteran gigi internasional dalam menangani permasalahan kesehatan gigi dan mulut, khususnya masyarakat Indonesia.
drg. Laelia Dwi Anggraini, Sp.KGA, dosen Prodi Pendidikan Dokter Gigi UMY menyampaikan bahwa pada IDSS kali ini, peserta yang diikuti oleh 20 mahasiswa kedokteran gigi dari 10 negara ini diberikan pembelajaran dan pengetahuan mengenai penanganan perawatan kesehatan gigi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Selain itu, mereka juga diberi pengetahuan mengenai sistem kesehatan publik, pendidikan kedokteran gigi dan perawatan gigi di Indonesia.
“Dalam menangani permasalahan kesehatan gigi anak-anak berkebutuhan khusus tidak boleh dibedakan dengan anak yang normal. Justru kita yang harus mempunyai kemampuan dan kesabaran lebih untuk menangani anak yang berkebutuhan khusus tersebut, karena ABK tidak bisa membuka mulut terlalu lama,” ujar drg. Laelia yang juga menjadi pembicara dalam sesi educational program IDSS, saat dihubungi Biro Humas Protokol UMY pada Jum’at (9/8).
Acara yang telah terselenggara di Asri Medical Center UMY pada Senin (29/7) ini memiliki dua program kegiatan utama, yakni educational program dan social program. Kegiatan educational program terdiri dari kuliah, skill lab, diskusi dan visit yang diampu langsung oleh drg. Laelia, yang menyampaikan tentang materi penanganan kesehatan gigi bagi ABK dan Special Need Pediatric yang sangat penting dalam praktik kedokteran gigi anak. Sedangkan social program atau non educational program adalah program yang setiap tahunnya selalu berbeda. Social program tahun ini dilakukan dalam bentuk kegiatan belajar menari dan membatik, dengan tujuan memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing. (ads)
