Berita

Mahasiswa UMY Borong 3 Penghargaan di Xiangtan, China

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional. Mahasiswa dari program studi Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2013, Muhammad Iqbal yang saat ini sedang mengikuti pertukaran pelajar di Hunan University of Science and Technology (HUST) China, berhasil memborong tiga penghargaan sekaligus pada perlombaan mahasiswa asing. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Iqbal saat diwawancarai beberapa waktu lalu melalui sosial media.

“Alhamdulillah saya mendapatkan tiga penghargaan pada lomba pidato Bahasa Mandarin dan bakat mahasiswa asing di kota Xiangtan, Provinsi Hunan di China. Acara yang bukan hanya diikuti oleh mahasiswa asing ini, juga melibatkan para pekerja yang berdomisili di kota Xiangtan. Pada awal lomba yaitu berjumlah 150 peserta yang terdaftar, dan berdasarkan hasil seleksi awal terpilihlah 20 peserta yang memasuki babak semi final atau disebut Chusai,” ujar Iqbal, pada Kamis (22/6).

Ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Xiangtan dengan beberapa deputi dan lembaga pemerintahan setempat tersebut, pada pemaparan Iqbal, bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana kehidupan berbudaya di Kota Xiangtan, serta supaya mahasiswa asing lebih mengenal Xiangtan. “Pada babak final diadakan di Huayin International Hotel pada 15 Juni 2017 lalu. Di babak inilah langsung dihadiri oleh pemerintah kota beserta jajarannya dan rektor di setiap universitas. Sementara di semi final, setiap kontestan diwajibkan menggunakan pakaian tradisional dari masing-masing Negara untuk ditampilkan,” jelas Iqbal.

Pada perlombaan dengan mengusung tema “Wenming Xiangtan, Wo De Jia” mengandung arti Xiangtan Berbudaya, Rumah Ku. Iqbal berhasil menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang masuk babak final dan berhasil meraih juara umum. Adapun para pemenang dalam perlombaan tersebut yaitu Muhammad Iqbal berhasil meraih juara pidato dan bakat, sementara juara favorit diraih oleh Vyshnevska Anna asal Ukraina yang berprofesi sebagai guru.

“Allhamdulillah, ada kebanggaan tersendiri dapat membawa nama baik Indonesia di kompetisi Internasional ini. Saya berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus, yaitu best speech, best talent dan juara umum. Awalnya saya kurang percaya diri, karena rata-rata peserta yang masuk final adalah mereka yang sudah belajar di China selama 3 tahun lebih, dan bahkan ada peserta yang sudah bekerja dan tinggal lebih dari 5 tahun. Dan Alhamdulillah pada akhir lomba saya diundang untuk makan bersama dengan pemerintah kota dan sekaligus mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kota Xiangtan,” ujarnya. (hv)

Share This Post

Berita Terkini