Sebanyak 8 (delapan) dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkesempatan mengikuti Workshop Bioteknologi dan Analisis Instrumen, yang diselenggarakan oleh Institute of Moleculer Medicine, National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan. Kedelapan dosen UMY tersebut yakni, Dr. Ir. Indira Prabasari, MP., Dr. Ir. Innaka Ageng Rineksane, MP., Dr. dr. Titiek Hidayati M. Kes., drg. Sartika Puspita, M.D.Sc., dr. Sherly Usman, M.Sc., dr. Farindira Vesti Rahmasari, MSc., Chandra Kurnia Setiawan, SP. MSc., Syahruramdhani, Ns., MSN. Workshop tersebut telah berlangsung sejak 28 Agustus hingga 8 September 2017, serta turut diikuti oleh peserta dari Vietnam dan Thailand.
Menurut Syahruramdhani, Ns., MSN, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY yang turut berpartisipasi dalam workshop tersebut, Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki kemajuan dalam bidang bioteknologi. Kemajuan tersebut terlihat dari berbagai metode modern yang telah dikembangkan dan dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan maupun pertanian.
“Workshop ini menjadi salah satu komitmen antara UMY dan NCKU dalam pengembangan riset berbasis bioteknologi. Suatu kesempatan yang sangat bagus bagi dosen UMY untuk dapat berkolaborasi dengan dosen maupun peneliti di pusat-pusat riset di NCKU. Karena itu kami berharap, dosen-dosen UMY mampu menghasilkan riset-riset yang unggul dan berkelas internasional,” jelasnya melalui rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Selasa (19/9).
Syahru juga mengungkapkan bahwa workshop yang berlangsung selama 2 pekan tersebut terdiri dari perkuliahan umum dan praktik di laboratorium. “Pembicara dalam kesempatan ini merupakan dosen dan peneliti di NCKU serta peneliti dari berbagai pusat riset di Taiwan. Materi dan praktik yang disajikan antara lain Quantitative PCR, Next-Generation Sequencing, Molecular Biology, Protein Isolation dan Animal Model. Selain itu, workshop ini diselingi agenda kunjungan ke perusahaan-perusahaan bioteknologi dan kegiatan wisata ke beberapa tempat bersejarah di Kota Tainan, Taiwan,” imbuhnya lagi.
