Berita

Muhammadiyah Konsisten Majukan Bangsa

img_3101Muhammadiyah telah mencapai usia ke-104 tahun dalam hitungan miladiyah dan 107 tahun dalam bilangan Hijriyah. Muhammadiyah mengambil tema “Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan” yang mengedepankan tiga aspek yaitu Keindonesiaan, Kemajuan, dan Keislaman. Dalam usianya sekarang ini, Muhammadiyah tetap hadir sebagai gerakan pencerah atas problematika yang muncul dalam masyarakat serta konsisten memajukan bangsa.

“Muhammadiyah berkemajuan lahir dalam Islam yang berkemajuan akan membawa Indonesia dan umat Islam di Indonesia menjadi umat yang cerdas, produktif, teguh pada keyakinan agama, kuat dan berkarakter,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, MSi dalam pidato miladnya saat Resepsi Milad Muhammadiyah ke-104 di Sportorium UMY, Kamis malam (17/11).

Haedar juga berpesan kepada kader-kader Muhammadiyah untuk menjawab tantangan bagi Muhammadiyah saat ini. “Tantangannya adalah bagaimana pengurus membawa Muhammadiyah lebih maju. Saat ini Muhammadiyah memiliki agenda strategis untuk membangun pusat-pusat keunggulan memasuki abad kedua dalam usianya. Dengan modal yang ada sekarang ini, kita harusnya mampu untuk memajukan Muhammadiyah,”tuturnya.

Haedar juga mendorong agar kader dan warga Muhammadiyah bisa menularkan spirit memajukan bangsa dan negara kepada masyarakat luas. “Mari kita dorong bangsa kita yang memang masih tertinggal dalam berbagi hal ini menjadi khoirul ummah. Karena kekuatan terbesar ini (umat islam) harus diajak sebagai kekuatan untuk memajukan negara. Mari tularkan spirit milad ini kepada umat lain untuk bekerja dan memberi pengaruh bagi kemajuan bangsa,”tambahnya.

Namun demikian, Haedar juga berpesan Muhammadiyah tidak boleh cepat puas dengan pencapaiannya saat ini. “Geliat persaingan telah terjadi. Jika kita lengah, maka sia-sia apa yang kita bangun lebih dari satu abad ini. Muhammadiyah selaku agen perubahan tidak boleh larut dalam kerja rutin, namun harus memberikan loncatan untuk orientasi ke depan,”ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendi juga hadir dalam kesempatan tersebut. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat kepada Muhammadiyah yang mencapai usia 104 tahun. “Saya berpidato bukan sebagai kapasitas sebagai menteri, tapi warga Muhammadiyah biasa. Selamat milad ke 104 kepada Muhammadiyah, semoga tetap abadi, dan tetap memberikan kontribusi bagi bangsa,”ucapnya

Menurutnya, Muhammadiyah menjadi organisasi yang bisa memberikan cahaya-cahaya terang untuk perjalanan bangsa. Muhammadiyah menjadi organisasi yang kompulsif yang bisa merangkul semua kalangan, serta kehadirannya bisa dinikmati siapa saja. “Itu jadi ke”khas”an yang dimiliki Muhammadiyah. Saya kira jarang atau bahkan tidak ada organisasi di dunia yang memiliki itu,”tambahnya.

Pada milad kali ini, PP muhammadiyah juga memberikan penghargaan pada bidang pendidikan Muhammadiyah. Terdapat total 9 sekolah dari SD hingga SMA meraih penghargaan tersebut karena prestasinya membuat sebuah penemuan. Ada juga penghargaan bagi guru Muhammadiyah dari daerah terpencil dan telah mengabdi selama lebih dari 20 tahun. Peraih Muhammadiyah Award tersebut yakni pada kategori guru di daerah terpencil diberikan kepada Umar Sangadji, MM dari Kabupaten Halmahera Timur, kategori guru TK yakni Pujiyati,SPd dari TK ABA Ngloro Saptosari Gunungkidul, dan Sukarmi TK Aisyiyah Bloran Kerjo Karanganyar. Kategori karya siswa SD yakni SD Muh Manyat, SD Muh Pontianak, MI Muhammadiyah Al Haq Kota Palu; kategori SMP yakni SMP Muh 4 Yogyakarta, SMP Muh Surabaya dan tingkat SMK yakni SMK Muh Babat Lamongan, SMK Muh Imogiri Bantul, SMK Muh Haurgelius Indramayu dan SMK Muh Borobudur Jawa Tengah.

Milad juga dimeriahkan berbagai penampilan. Diantaranya penampilan da’I cilik Wildan dari SD Muhammadiyah Plus Salatiga, pertunjukkan seni tradisional Madihin dari Kalimantan Selatan oleh Anang Syahroni, Kolaborasi Paduan Suara Muhammadiyah (PSM) UMY,UAD, UNISA dan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, serta penampilan 250 siswa sekolah Muhammadiyah dalam sendratari kolosal berjudul “Sang Surya untukmu Indonesia Berkemajuan” yang menceritakan pergerakan Muhammadiyah sepeninggal Kyai Ahmad Dahlan hingga hari ini. (bagas)

Share This Post

Berita Terkini