Dalam rangka mempersiapkan Uji Kompetensi Guru (UKG) pada bulan Oktober 2016 mendatang, Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) mengadakan diklat pembelajaran untuk meningkatkan kualitas guru – guru Bimbingan Konseling (BK). Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MGBK Kota Yogyakarta, Edi Prajaka, S.Pd saat memberikan penjelasan disela-sela kegiatan diklat MGBK se Kota Yogyakarta, Jum’at (16/09) di ruang sidang pasca sarjana lantai 4 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
“Kegiatan ini melibatkan guru-guru BK tingkat SMA sebagai tindak lanjut dari UKG. Diharapkan dengan pelatihan ini maka guru-guru BK bisa mendapatkan nilai UKG yang bagus. Selama 82 jam dari kegiatan diklat pembelajaran ini terbagi dalam diklat tatap muka dan diklat secara daring. Diklat di UMY ini adalah diklat yang pertama yang kemudian akan disusul dengan diklat pembelajaran daring pada sekitar akhir bulan September dengan jumlah pertemuan direncanakan selama 12 hari,” papar Edi.
Edi menambahkan bahwa selain memberikan masukan dan nasehat kepada siswanya, guru BK juga harus mampu meningkatkan kualitas. “Guru BK harus memiliki kualitas terkait pedagogi dan profesionalisme guru BK. pedagogi ini berkaitan dengan keilmuan yaitu bagaimana materi yang diberikan secara umum yang berkaitan dengan bimbingan konseling itu sendiri. Disamping itu guru BK harus memiliki profesionalisme tinggi” ujarnya.
Pertemuan guru BK se kota Yogyakarta ini terselenggaran berkat bekerjasama dengan Biro PENMARU (Penerima Mahasiswa Baru) UMY. Kerjasama ini diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas mutu dan Sumber Daya Manusia (SDM). “Kegiatan di UMY ini juga sebagai bentuk jalinan kerjasama dan silaturahim. Dengan kegiatan ini diharapkan profesionalisme guru BK juga akan meningkat. Dan tentunya memberikan dampak positif menuju kearah bagaimana guru BK dapat memberi pelayanan dengan baik kepada siswanya,” harapnya.
Agenda pertemuan guru BK yang merupakan kegiatan diklat pembelajaran menuju UKG tersebut dilaksanakan pada 16-17 September di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dihadiri oleh puluhan guru BK se-Kota Yogyakarta. Adapun materi yang akan disampaikan yakni pengembangan diri dan penulisan karya ilmiah. “Modul terkait kompetensi ke 10 yaitu karya ilmiah. Pada modul ini guru banyak yang tidak lulus, sehingga diperlukan penekanan bagaimana guru menulis karya ilmiah yang baik,” tutupnya. (hv)