Berita

Mahasiswa UMY Raih Best Foreign Student di SIAS University

IMG-20160721-WA0000

Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil menyabet gelar “Best Foreign Student” dalam Wisuda Mahasiswa Asing di SIAS University pada Jum’at (24/06). Ketiga Mahasiswa tersebut adalah Sitta Wahyu Qurana (Hubungan Internasional 2013), Diana Setiawati (Hukum 2012) dan Ferdiana Rachmawati (Ekonomi 2014).

Ketiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa UMY yang mengikuti program pertukaran pelajar dari UMY ke SIAS University China, yang berlangsung selama satu atau setengah tahun. Sitta menjelaskan, gelar “Best Foreign Student” tersebut diraih dari penilaian selama mengikuti perkuliahan di kelas, baik dari segi prestasi, performa dan keaktifan.

“Dari total 137 mahasiswa asing yang diwisuda, ada lima belas mahasiswa yang mendapatkan gelar tersebut, atau lebih tepatnya terjemahannya ‘Outstanding Student’. Setiap kelas ada satu sampai dua siswa yang terpilih,” jelas Sitta dalam wawancara secara online pada Kamis (21/7).

Selain meraih gelar “Best Foreign Student”, Sitta juga berprestasi dalam Chinese Speech Contest yang diselenggarakan bagi mahasiswa asing di SIAS University. Bahkan ia juga berhasil menyabet juara 3.

“Peserta Chinese Speech Contest yang berada di babak final ada 9 mahasiswa asing di SIAS. Juara 1 dari Perancis, juara 2 dari Laos dan Korea Selatan, dan juara 3 dari Indonesia, Brazil dan Tajikistan. Sedangkan peserta lainnya ada yang berasal dari Amerika Serikat dan Thailand,” ungkap Sitta.

Disamping itu, Sitta juga meraih prestasi dalam Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) level 4 sebagai tiga besar nilai HSK tertinggi di SIAS University. “HSK itu TOEFL-nya bahasa China. Di SIAS sendiri, peraih 3 besar HSK level 4, mendapatkan beasiswa HSK,” ujar Sitta.

Selama satu tahun merasakan pengalaman kuliah di negeri Tirai Bambu tersebut, Sitta menjelaskan mendapatkan banyak pengalaman. Pada satu semester pertama di SIAS University, Sitta masuk kedalam jurusan Ekonomi dan Manajemen. “Jadi selain mengambil pelajaran bahasa Mandarin, saya juga belajar English Composition, Economy dan Management. Belajarnya setiap hari dari Senin sampai Jum’at pukul 8.00 pagi sampai 17.00 padat dengan jadwal kuliah,” tambah Sitta.

Meski China merupakan negara dengan Muslim minoritas, Sitta mengungkapkan tidak terlalu mendapatkan kesulitan selama di sana. “Kalau saya pribadi bermasalah dengan polusi di sana karena saya punya asma. Tetapi soal makanan tidak terlalu masalah karena di SIAS ada beberapa kantin halal, meskipun demikian kami lebih sering memasak sendiri,” tutup Sitta. (Deansa)

Share This Post

Berita Terkini