Berita

Warung Prancis UMY, Sampaikan Toleransi Melalui Kudapan Manis Asal Prancis

Warung Prancis Universitas Muhammadiyah Yogyakara (UMY) kembali mengadakan diskusi lintas budaya dengan cara yang berbeda, yaitu dengan cara bercerita mengenai mitos – mitos yang ada di berbagai daerah di Indonesia dan Prancis dan juga memasak makanan khas Prancis, Rabu (27/2). Kegiatan yang bernama La Chandeleur memiliki tema Crêpe et Superstitieux diikuti oleh puluhan mahasiswa dari dalam dan luar UMY.

Kepala Warung Prancis UMY Puthut Ardianto, M.Pd menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenalkan keragaman budaya yang ada di Tanah Air dan Kota Mode (Prancis) dengan cara yang tidak membosankan. “Tujuan utamanya, kami ingin mempromosikan pemahaman lintas budaya. Kita memiliki budaya yang sangat banyak sekali, begitu juga dengan Prancis. Kemudian kami juga berharap teman – teman yang datang pada acara ini bisa mendapatkan ilmu yang baru dan tidak merasa budayanya yang paling unggul. Sehingga kita bisa menghormati budaya orang lain,” ungkapnya.

Selain bercerita, para peserta juga berkempatan untuk memasak dan mencicipi kuliner khas Prancis, yaitu Crepe. Crepe merupakan panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah terigu, telur, susu, mentega, dan garam. Makanan ini berasal dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat, di mana Crepe biasa disebut dengan Kramphouezh.

Puthut juga menegaskan walau yang menjadi bahan diskusi adalah mitos – mitos dari para peserta yang hadir. Kegiatan ini murni untuk mengenal keragaman yang ada di dunia, bukan untuk hal – hal yang menyangkut pada keyakinan seseorang. Karena melalui cara seperti ini, anak – anak muda akan tertarik dan tidak cepat bosan ketika materi disampaikan. “Kami melihat dari target pengunjung. Kalau target pengunjung adalah milenial, dikasih ceramah bakal cepat bosan, cepat pergi atau mungkin tidak datang. Tetapi kita ajak mereka untuk belajar melalui cara yang menyenangkan. Kita tidak akan menjadikan mitos – mitos yang sudah disampaikan menjadi kepercayaan, akan tetapi ini hanya untuk menambah ilmu pengetahuan semata,” ungkap Puthut.

Kegiatan La Chandeleur merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan oleh Warung Prancis UMY. Acara ini juga telah menarik perhatian mahasiswa asal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Kristen Setya Wacana (UKSW) Salatiga hingga datang dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.(ak)

Share This Post

Berita Terkini