Berita

UMY Tandatangani MoA dengan Asia University Taiwan

Sebagai sebuah perguruan tinggi Indonesia yang memiliki tagline “Muda Mendunia”, UMY terus meningkatkan kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini juga sebagai salah satu wujud UMY sebagai World Class University. Kali ini, UMY melakukan penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement) dengan Asia University Taiwan pada Kamis (14/9), bertempat di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana UMY. Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Jenny, Huei-Chenko, Liang-Yo Yang DVM, Ph.D, Prof Yinghuei Chen, Prof. dan Chih-Yang Huang dari Asia University, serta Prof. Achmad Nurmandi, M.Sc dan beberapa Dekan dari Fakultas UMY.

Prof. Achmad Nurmandi, M.Sc selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Internasional UMY dalam sambutannya mengatakan bahwa ini merupakan suatu hal yang sangat baik. Selain itu, harapannya dengan adanya kerjasama ini bisa memperkuat ikatan antara kedua perguruan tinggi dan peningkatan di berbagai bidang. “Segera akan dipersiapkan 10 mahasiswa yang akan mengikuti program student exchange dengan Asia University, serta mungkin nanti akan ada program yang unik seperti misalnya 1 tahun di Jogjakarta dan 1 tahun di Taiwan,” tambahnya.

Senada dengan yang disampaikan Prof. Achmad Nurmandi, M.Sc , Vice President of Asia University Prof. Jenny, Huei-Chenko, mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas kedua perguruan tinggi. Selain itu, kerjasama tersebut merupakan langkah awal sebelum dilakukan pembentukan Taiwan Education Center dari Asia University Taiwan di Jogjakarta yang akan bekerjasama dengan UMY.

Asia University merupakan perguruan tinggi yang masih muda dan lebih muda dibandingkan dengan UMY. Terlepas daripada itu Asia University berhasil masuk ke dalam peringkat 100 besar perguruan tinggi Dunia. Jadi, ini bisa memberikan keuntungan yang cukup besar terhadap UMY. Liang-Yo Yang DVM, Ph.D Dean Office of Global Affairs, Professor, School of Medicine mengatakan bahwa nantinya mahasiswa program Student Exchange akan diberikan pendidikan yang luar biasa dan ketika kembali akan membawa sebuah perubahan yang cukup baik bagi Perguruan Tinggi.

Dalam acara tersebut juga dibahas tentang berbagai hal yang disepakati mulai dari program-program yang akan dilaksanakan, permasalahan biaya yang dibutuhkan, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Prof. Yinghuei Chen, Dean Collage of Humanities and Social Science mengatakan bahwa yang menjadi permasalahan pertama adalah bahasa. “Jadi yang menjadi permasalahan pertama adalah penguasaan bahasa terutama bahasa cina dan ketika masalah bahasa sudah terselesaikan maka yang lain pun bisa terselesaikan,” imbuhnya. (zaki)

Share This Post

Berita Terkini