Berita

UMY Bentuk Mahasiswa Menjadi Insan-Insan Islami

Selama kurang lebih 7 tahun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil menyelenggarakan kegiatan Kuliah Intensif Agama Islam (KIAI). Hal ini merupakan sebuah bentuk nyata perguruan tinggi yang Unggul dan Islami. “Kegiatan ini tidak hanya inisiasi dari UMY sendiri namun ini merupakan jawaban atas keinginan orang tua mahasiswa dan UMY tidak tanggung-tanggung dalam mengeluarkan pendanaan untuk ini, total dana yang digelontorkan kurang lebih 1 milyar,” Terang Dr. H. M. Khoiruddin Hamsin, Lc.,M.A selaku kepala LPPI UMY pada pembukaan KIAI 2017 di University Residence (Unires) Putri UMY Senin (18/09).

Khoiruddin juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diperuntukan bagi seluruh mahasiswa baru dalam rangka memberikan pemahaman dasar tentang ibadah praktis yang mencakup beberapa hal seperti mandi, berwudhu, tayamum dan shalat. Mahasiswa sebagai peserta akan diberikan berbagai fasilitas seperti pemberian materi-materi dasar tentang ibadah yang sesuai dengan tuntunan, Al-Quran untuk dibaca dan diamalkan serta masih banyak hal lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan selama 4 malam berturut-turut di Unires yang merupakan asrama bagi mahasiswa UMY. “ Saat ini banyak terjadi perbedaan dalam beribadah maka dari itu nantinya akan diberikan pendalam materi mengenai ibadah-ibadah praktis. Harapannya supaya nanti alumni UMY bisa mensosialisasikannya kepada masyarakat tentang perbedaan tersebut dan bisa mewariskan kepada anak-anak mereka kelak mengenai ibadah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,” tambahnya.

Dr. Sukamta selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan juga mengatakan dalam sambutannya bahwa bentuk nyata UMY sebagai perguruan tinggi yang Unggul dan Islami terlihat dari akreditasi dan penilaian pihak-pihak luar. Beberapa penilaiannya yaitu dari fasilitas yang cukup ideal, tata letak dan desain gedung-gedungnya yang menghadap kiblat. “Sudah sewajarnya jika gedungnya menghadap kiblat, orang-orangnya pun mestinya menghadap kiblat. Serta untuk ukuran dari Islaminya terlihat dari falsafah dan prinsip ibadah, fiqih thaharah dan prinsip ibadah,” terangnya

Sukamta juga mengatakan bahwa kegiatan KIAI ini merupakan salah satu usaha dalam menjadikan mahasiswa sebagai insan-insan yang islami. Sehingga nantinya mahasiswa UMY bisa beribadah dengan baik dan benar “Tidak hanya bisa melakukan ibadah dengan baik tapi juga benar. Nantinya, untuk melihat hasil dari ini diukur melalui shaf yang terisi di Masjid Kampus. Hasilnya akan memuaskan apabila masjid sudah tidak mampu lagi untuk menampung jamaah shalat. Atau malah shafnya nanti semakin maju karena Muhammadiyah yang berkemajuan. Itu akan menjadi sebuah data sebagai bahan pertimbangan kedepannya,” ujarnya.

Sukamta juga berharap bahwa nantinya mahasiswa bisa mengikuti kegiatan KIAI dengan sungguh-sungguh karena ini akan menjadikan mahasiswa yang konsisten dan istiqomah. “Suatu hal akan berhasil bila dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasrah kepada Allah SWT, dan yang terakhir adalah cinta. Maka dengan seperti itu akan terasa nyaman dan indah,” tutupnya. (zaki)

Share This Post

Berita Terkini