Berita

UMY Adakan Pengajian Ramadhan Untuk Pimpinan, Pejabat Struktural, dan Dosen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan Pengajian Ramadhan 1438 H yang ditujukan bagi Pimpinan, Pejabat Struktural, dan Dosen UMY. Pengajian ini diadakan dengan tema Al Qur’an dan Budaya Islam Berkemajuan dan diadakan di Hall Masjid KH Ahmad Dahlan pada Rabu dan Kamis (7-8/6).

Pengajian tahunan tersebut disenggelarakan sebagai sebuah bentuk pengingat bagi civitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. “Pengajian ini kita adakan berulang-ulang setiap tahunnya untuk taushiah, untuk mengingatkan. Seperti yang dikatakan pepatah arab yang berbunyi sumiyal insaanu insaana li nisyaanihii, karena sesuai dengan sifat manusia yang suka lupa maka dari itu harus sering diingatkan. Walupun kita adakan berulang-ulang semoga tidak merasa bosan untuk diingatkan,” ujar Prof. Dr. Syamsul Anwar M.A, Selaku Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMY dalam sambutan yang disampaikan pada, Rabu (7/6).

Dalam pembukaan pengajian tersebut Prof. Syamsul mengajak seluruh warga UMY khususnya tenaga edukatif agar tidak melupakan bahwa UMY merupakan lembaga pendidikan tinggi yang disenggalarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. “Hal ini harus senantiasa kita ingat, karena di situlah komitmen kita dituntut. UMY merupakan bentuk usaha dari Perserikatan Muhammadiyah, lalu Muhammadiyah itu sendiri apa? Ini yang harus kita pahami bersama. Sesuai dengan pasal 4 anggaran dasar Muhammadiyah yang menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang bersumber kepada Al-qur’an dan As-sunnah. Oleh karena itu perlu kita pahami dan ingat selalu bahwa kita semua ini adalah pembawa obor dakwah amar ma’ruf nahi munkar-nya Muhammadiyah. Itulah yang menjadi tugas pokok kita di sini,” jelas Prof. Syamsul.

Beliau juga menjelaskan karena UMY merupakan bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah maka Dharma Perguruan tinggi yang dimiliki UMY bukan 3 melainkan 4. Dharma yang pertama adalah pendidikan, kemudian yang kedua penelitian, yang ketiga pengabdian kepada masyarakat, lalu dharma keempat yang tidak kalah pentingnya adalah Al-islam dan Kemuhammadiyahan. “Pengajian Ramadhan ini tidak hanya sekedar memahami apa itu puasa Ramadhan tetapi juga dalam cakupan yang lebih luas yaitu memahami kembali siapa kita dan apa misi kita. Ini sangat penting karena tugas kita tidak terlepas dari tugas Muhammadiyah, yaitu dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid. Dalam konteks ini dharma ketiga dan keempat sangat berkaitan, dimana upaya-upaya pengabdian kita kepada masyarakat selain mengarah pada masyarakat pada umumnya, harus kita tekankan pula kepada masyarakat Muhammadiyah,” papar beliau.

Prof. Syamsul juga menyampaikan alangkah baiknya apabila UMY dapat membantu lembaga Muhammadiyah di Kulonprogo. Pasalnya, menurut beliau dengan adanya pembangunan infrastruktur berupa New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo maka tentunya akan membuka peluang baru dan juga tantangan untuk mengembangkan daerah tersebut. Harapan beliau sebagai perwakilan Persyarikatan Muhammadiyah agar kiranya UMY dapat berperan dalam mempersiapkan Kulonprogo untuk menghadapi dan memanfaatkan tantangan serta peluang yang akan segera muncul.

Beliau juga berharap sebagai ketua BPH, supaya UMY dapat membantu DPM Kulonprogo, misalnya seperti dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kulonprogo menduduki peringkat paling bawah dalam pendidikan, baik dari segi jumlah murid maupun tenaga pengajar jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah di sekitarnya. “Alangkah baik apabila fakultas Pendidikan Agama mampu mengolah data yang dapat memetakan persoalan pendidikan Muhammadiyah di Kulonprogo agar dapat memperlihatkan masalah, tantangan, juga peluang untuk institusi-intitusi tersebut berkaitan dengan perkembangan yang akan muncul di Kulonprogo. Begitu juga dengan peluang ekonomi yang akan muncul, ini mungkin dapat diteliti oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ini artinya hasil-hasil produk keilmuan yang didapatkan di UMY dapat secara langsung bermanfaat bagi Persyarikatan Muhammadiyah.”

Dalam kesempatan ini, Rektor UMY Dr. Gunawan Budiyanto, MP juga turut menyampaikan rancangan sasaran, strategi dan indikator kinerja strategis untuk pengembangan UMY pada periode 2017-2020. “Visi UMY adalah untuk menjadi sebuah perguruan tinggi yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berlandaskan nilai-nilai Islam bagi kemaslahatan umat. Jadi dalam pengembangan ilmu dan teknologi dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. Tidak ada kata dikotomi di sana, tapi itu merupakan satu paket bukan hanya ayatisasi ilmu pengetahuan,” ujar Dr. Gunawan.

Rektor UMY menjelaskan rencana program yang akan berusaha diraih oleh kampus hingga 5 periode (2015 – 2040) ke depan, sebagai contoh menjadi Universitas tingkat ASEAN yang berprestasi hingga meraih Top 300 dalam Q-S Rank. Selain itu, hasil raihan prestasi juga kondisi UMY saat ini juga dipresentasikan oleh Dr. Gunawan, seperti raihan akreditasi A, Indonesian Green Awards, dan prestasi sebagai perguruan tinggi swasta terbaik se-Indonesia.

Sebagai penutup pengantar kajian, Dr. Gunawan mendorong para dosen UMY untuk berkarya dalam bidang akademik, “Saat ini saya sedang akan mencairkan 468 juta rupiah untuk penghargaan dosen yang jurnalnya terindeks Scopus dan saya masih belum puas kalau saya belum menghabiskan 1 milyar untuk penghargaan jurnal,” tutup beliau. (raditia)

Share This Post

Berita Terkini