Berita

Teliti Ekstrak Bandotan sebagai Obat Kanker Serviks, Mahasiswi Farmasi UMY Juara I ICMHS

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kembali menorehkan prestasi pada ajang Konferensi Internasional bertajuk International Conference of Medical and Health Science, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY. Ialah Titi Komalasari, mahasiswa Farmasi angkatan 2013 yang mempresentasikan penelitiannya tentang ekstrak bandotan yang dapat digunakan sebagai campuran obat kanker serviks, pada Sabtu (10/12) di hotel Alana.

Saat diwawancarai pada Sabtu (17/12), Titi menjelaskan tentang obat co-cemoterapy yang biasa diberikan pada pasien penderita kanker serviks menimbulkan banyak efek samping. Seperti misalnya yakni mual dan muntah parah, kerontokan rambut, dan juga penurunan imunitas. Sedangkan penuruan imunitas, disebut Titi, sering menyebabkan pasien mengalami penyakit-penyakit lain seperti batuk dan lain-lain.

“Oleh karenanya saya mencoba meneliti bagaimana kalau obat co-cemoterapy yang sudah ada tersebut dapat dikombinasikan dengan obat-obatan herbal. Obat herbal yang saya teliti merupakan ekstrak dari bandotan, tanaman sejenis rerumputan liar. Penelitian yang saya lakukan menggunakan uji insilico dan infiltro yang mengekstrak bandotan dan kemudian memfraksinya. Kemudian dilakukan uji hasil ekstrak bandotan sendiri, dibandingkan dengan hasil fraksi, dibandingkan dengan obat, dan dibandingkan juga dengan hasil fraksi yang dikombinasikan dengan obat,” jelas Titi.

Titi berharap, hasil penelitiannya mampu mendorong penggunaan obat herbal pada pasien kanker serviks. “Karena efek samping besar yang ditimbulkan oleh obat co-cemoterapy tersebut, saya berharap bila dikombinasikan dengan obat herbal, efek samping akan berkurang. Dan dosis obat co-cemoterapy yang diberikan pada pasien sendiri dapat lebih dikurangi,” ungkap Titi.

Titi menambahkan juara yang berhasil ia raih adalah hasil dari kompetisi oral presentation dalam konferensi Internasional ICMHS. Oral presentation dibagi ke beberapa kategori yang salah satunya adalah bidang Biologi Molekuler yang diikuti Titi. “Di bidang Biologi Molekuler sendiri total peserta adalah 70 orang dari seluruh penjuru Indonesia seperti dari Palembang, Banjarmasin, ada juga yang dari Universitas Brawijaya, Malang, dan lain-lain,” tutup Titi. (deansa)

Share This Post

Berita Terkini