Berita

RSGM UMY Sukses Selenggarakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2016

foto-periksa-gigi

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (RSGM UMY), sukses mengadakan bakti sosial dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016. Kegiatan yang serempak diselenggarakan oleh RSGM dan beberapa cabang dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di seluruh Indonesia pada 20 hingga 22 Oktober lalu ini sangat diminati banyak pasien. Tak terkecuali dengan kegiatan baksos yang diselenggarakan oleh RSGM UMY, BKGN yang diselenggarakan oleh RSGM UMY ini tercatat diminati oleh 1068 pasien.

“Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini merupakan kegiatan rutin yang terselenggara di Bulan Oktober. Kegiatan yang didukung oleh Pepsodent ini, merupakan kegiatan ke-7 sejak dimulai pada 2010 lalu. Selain itu juga kegiatan ini telah melibatkan kurang lebih 150 dokter gigi, dan bekerjasama dengan PDGI Bantul, Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul,” jelas Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK UMY) Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, drg. Laelia Dwi Anggraini, Sp. KG saat diwawancarai via telpon, Minggu (23/10).

drg. Laelia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut menjadi bentuk kerjasama UMY dengan berbagai elemen dokter gigi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta untuk terus meningkatkan kualitas dokter gigi UMY. “Mudah-mudahan kerjasama harmonis ini tetap terjalin dengan baik dan selalu meningkatkan kualitasnya. Dan mudah-mudahan UMY mendapat efek positif dari kegiatan ini dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat Yogyakarta,” harapnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana BKGN 2016 drg. Dwi Suhartiningtyas, MDSc., memaparkan bahwa BKGN pada tahun ini yang mengangkat tema “Kenal dan Cegah Kebiasaan Buruk Anak yang dapat Berdampak pada Kesehatan Gigi dan Mulut,” berdasar pada permasalahan yang masih sering ditemui di kalangan masyarakat. Kebiasaan buruk pada anak yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut hingga saat ini masih kerap dianggap hal yang sepele. “Tema yang diangkat ini melihat dari sisi orangtua yang masih menganggap sepele terkait akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut si kecil. Dengan diselenggarakan acara ini, diharapkan orangtua dapat melakukan pencegahan dampak dari kebiasaan buruk kepada anak yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin,” paparnya.

drg. Dwi melanjutkan, tujuan dilaksanakan BKGN ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia. “Berdasar riset kesehatan dasar (rikesdas) 2013 menunjukkan angka DMF-T mencapai 4,6 sementara kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi hanya 8,1%. Dilihat dari minimnya pelayanan ini maka BKGN menjadi wadah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” lanjutnya.

Bentuk kegiatan yang diikuti oleh pasien anak, dewasa, dan lansia tersebut, drg. Dwi menambahkan kegiatan tersebut meliputi screening, edukasi, tindakan pencabutan, penambalan gigi, pembersihan karang gigi, topical aplikasi flour untuk mencegah gigi berlubang, serta kegiatan sikat gigi bersama. (hv)

Share This Post

Berita Terkini